Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saya Tidak Heran, Kenapa Saya Berhenti Merokok

26 Juli 2019   21:41 Diperbarui: 26 Juli 2019   22:55 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: bettertennessee.com

Niat Kecil di Setiap Hari

Sampai pada saat di mana sakit sudah sembuh, rokok tidak ada di rumah, beberapa hari agak lupa dengan rokok, maka ada niat kecil di dalam hati yang berbunyi seperti ini: "bagaimana sekiranya saya tambah satu hari lagi untuk tidak merokok." Seperti itu kelanjutan ceritanya ketika selesai sakit dan ada niat kecil untuk meneruskan tidak merokok.

Terkadang, niat tersebut tidak selalu muncul setiap hari setelah sakit selesai. Hidup berjalan saja sebagaimana biasanya. Saya pun tidak memikirkan sesuatu hal tentang merokok. Sehari-hari pun tidak sibuk-sibuk amat apalagi sengaja menyibukkan diri dengan tujuan untuk berhenti merokok. Segalanya berjalan saja sebagaimana biasanya.

Niat kecil di hati itu kadang-kadang saya beri motivasi dengan cara iseng-iseng mengingat-ingat pesan dokter tentang bagaimana bahaya merokok. Sekali lagi, saya katakan menurut para dokter, bukan menurut saya pribadi. Karena saya sendiri secara pribadi masih sering terombang-ambing antara meyakini atau tidak meyakini apa yang dikatakan dokter itu. Dan saya rasa itu hak pribadi saya, bukan untuk diikuti tentunya.

Mengkhayalkan dan Belajar "Cara Hidup Sehat"

Sambil memelihara niat kecil di dalam hati dan sedikit menyiraminya dengan mengingat-ingat pesan dokter, saya pun mencoba-coba berkhayal tentang gaya hidup baru yang katanya lebih sehat jika tidak merokok. Saya bilang "katanya", karena secara pribadi saya belum pernah membandingkan antara hidup merokok dengan hidup tidak merokok yang terjadi pada kehidupan saya sendiri. Jadi hanya katanya saja seperti yang saya baca di media atau saya dengar di televisi.

Cara saya mengkhayalkannya adalah membayangkan bagaimana orang-orang yang tidak merokok itu, katanya, wajahnya ceria, kulitnya tidak kusam, nafasnya tidak ngos-ngosan, mulutnya tidak bau rokok, pakaian bebas dari bolong-bolong, gigi tidak hitam dan hal-hal lain yang positif tentunya. Semua itu begitu saja di bayangkan di pikiran dan diiyakan dengan hati dan keyakinan. Sepertinya asik juga jika bisa demikian. Begitu kira-kira suara-suara di kepala saya.

Sambil terus mengkhayalkan bisa tampil beda setelah berhenti merokok, saya pun belajar untuk mengikuti cara hidup sehat dengan mulai berolah raga. Olah raganya juga tidak mahal-mahal atau berat-berat amat, cukup dengan jalan kaki setiap hari terutama pagi dengan target 10.000 langkah seperti kata ahli kesehatan.

Mereka mengatakan bahwa, jika ingin hidup sehat berjalan kaki saja setiap hari 10.000 langkah, itu saja katanya. Itu pula cara hidup sehat yang saya ikuti bermodalkan HP jadul yang ada fitur sensor menghitung langkahnya. Itu pun tidak setiap hari saya lalukan. Kadang dua hari sekali, atau kadang seminggu sekali bahkan selama Bulan Ramadhan praktis tidak saya lalukan sama sekali. Jadi saya jalani dengan santai saja cara hidup sehat tersebut.

Anggap Enteng dan Enjoy Saja

Selama proses itu berjalan, tidak ada tips atau trik yang saya ikuti. Saya anggap biasa saja sebagaimana kita menjalani hidup sehari-hari. Saya pun tidak menjauhi orang yang merokok atau tiba-tiba membenci rokok. Apalagi membenci orang yang merokok di sekitar saya. Amit-amit kalau harus jadi pembenci hanya karena sebatang rokok, begitu pikiran saya selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun