Tahun 2012-2015 kemarin, saya pernah menjadi ketua RT di kompleks perumahan tempat tinggal. Selaku ketua RT salah satu tanggung jawabnya adalah menertibkan keamanan lingkungan. Keamanan dari gangguan pencurian atau keamanan dari gangguan pendatang yang tidak diketahui.
Upaya yang dilakukan pertama kali adalah dengan cara menggilir tugas jaga di antara seluruh warga perumahan. Tradisi yang sudah lama dilakukan di desa-desa ini dikenal sebagai ronda. Setiap malam, beberapa kepala keluarga biasanya mendapat jatah giliran jaga.
Tetapi yang namanya warga perumahan tentu saja semuanya termasuk orang yang sibuk bekerja. Sehingga kegiatan ronda ini hanya bisa mereka lakukan sampai tengah malam saja sekitar pukul 24.00 atau lebih sedikit. Di atas jam tersebut, biasanya mereka sudah pada pulang dengan alasan besoknya harus bekerja.
Mau bagaimana lagi jika keadaannya demikian. Tentu saja saya tidak bisa memaksa mereka untuk tetap berjaga sampai pagi menjelang. Dan akibatnya, dengan cara ronda tersebut, gangguan keamanan tidak bisa dicegah dengan maksimal. Karena biasanya setelah petugas ronda pulang, giliran maling mulai datang.
Kejadian semacam itu sering terjadi. Maling datang mencuri sepeda, mencuri burung bahkan sempat ada maling mengambil jemuran dan celana dalam warga. Seolah tidak ada artinya kegiatan ronda yang diberlakukan.
***
Karena efektivitas ronda yang tidak maksimal, maka mengangkat Satpam kompleks menjadi pilihan. Hal ini tidak mudah pada awalnya karena beberapa warga  ada yang keberatan dengan sistem penggajiannya yang dirasakan menambah beban iuran bulanan. Tetapi demi terciptanya ketertiban dan keamanan lingkungan, maka kediktatoran terpaksa diterapkan.
Waktu kemudian berjalan sebagaimana biasanya. Pengamanan lingkungan pun menjadi maksimal dan optimal. Yang tadinya pengamanan hanya sampai pukul 24.00 atau lebih sedikit, sekarang menjadi 24 jam. Karena Satpam yang diangkat sekaligus berjumlah tiga orang untuk mengisi giliran jaga sehari semalam.
Warga pun senang. Pencurian nyaris tidak terjadi lagi. Pendatang gelap yang suka seenaknya menginap di rumah warga tanpa izin tidak ada lagi. Setiap pendatang yang masuk kompleks selalu tercatat di buku kunjungan. Bahkan keterlambatan iuran warga yang biasanya sangat mengganggu jalannya pemerintahan, tidak terjadi lagi. Karena para Satpam yang diangkat sekaligus menjadi juru tagih iuran bulanan warga.
Beberapa Hikmah dan Pelajaran
Berkaca dari pengalaman tersebut, maka pengamanan lingkungan tempat tinggal di perkotaan sama pentingnya dengan pengamanan lingkungan tempat tinggal di pedesaan. Bedanya, jika di desa petugas ronda bisa berjaga sampai subuh tiba, sedangkan di perumahan kota tidak bisa selalu demikian.
Oleh sebab itu, kehadiran Satpam perumahan sangat membantu dalam hal pengamanan lingkungan. Mereka tidak saja menjaga ketertiban dan keamanan di malam hari, tetapi juga di siang hari. Mereka tidak saja menertibkan pendatang tanpa izin, tetapi juga menertibkan penghuni kompleks yang biasa ngemplang iuran bulanan.
Para warga yang berprofesi sebagai petugas keamanan baik Polisi atau TNI, kadang tidak berpengaruh terhadap keamanan lingkungan ketika mereka pulang ke kompleks perumahan. Justru mereka juga mengandalkan para Satpam tersebut untuk mengamankan rumah dan keluarga mereka. Betapa peranan para Satpam ini begitu besar terhadap terciptanya rasa aman di setiap keluarga.
Selain kerja pengamanan, para Satpam kompleks perumahan ini juga, ikut membantu lancarnya kegiatan di kompleks. Kegiatan ini misalnya pertemuan rutin warga, acara 17-an, acara halal bihalal atau acara lainnya yang diselenggarakan oleh warga. Peranan dan fungsi mereka menjadi semacam aplikasi multi tasking-nya kompleks perumahan.
***
Kehadiran mereka terkadang seperti tidak begitu dihiraukan. Padahal profesinya justru membuat semua penghuni perumahan menjadi tenang dan tenteram tanpa merasa khawatir ketika memasuki malam. Tidak ada lagi kerisauan akan kehilangan atau gangguan ketertiban lainnya. Kehadiran mereka betul-betul membawa perubahan di lingkungan tempat tinggal.
Dalam skala tertentu, profesi Satpam sama pentingnya dengan profesi Polisi atau TNI. Bedanya mereka hanya menjaga keamanan penghuni kompleks dan ketertiban lingkungan perumahan, sedangkan Polisi dan TNI menjaga keamanan masyarakat secara luas dan keamanan negara.
Melihat besarnya pengaruh dari peranan dan fungsi Satpam lingkungan perumahan ini, maka respek dan hormat terhadap mereka menjadi sama tuntutannya dengan respek dan hormat kepada yang lainnya. Mereka layak memperoleh semua itu di samping memperoleh hak finansial atas kerja mereka.
Tanpa kehadiran mereka di lingkungan kompleks perumahan, mungkin saja warga tidak nyenyak tidur karena khawatir akan gangguan pencurian dan gangguan ketertiban lainnya. Tetapi dengan hadirnya mereka, hal tersebut bisa dihindari. Hal ini tentunya membawa rasa aman secara psikologis bagi warga. Dan ini merupakan salah satu modal ketenangan setiap warga untuk bisa beraktivitas di siang harinya.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H