Karya tulis ilmiah (artikel jurnal, makalah, skripsi, tesis atau disertasi), sekalipun ditulis oleh seorang profesor, tetap saja tidak bisa terlepas dari kutipan pemikiran orang lain. Bahkan menjadi aneh jika karya tulis ilmiah tidak ada pengambilan ide atau pemikiran orang lain sebagai rujukan. Dalam istilah akademik, ini disebut dengan kutipan (citation).
Tidak cukup hanya dengan mencantumkan catatan kutipan di dalam tulisan (baik berupa body note, foot note atau end note), penulis juga harus mencantumkan daftar semua kepustakaan yang dijadikan rujukannya di akhir naskah tulisan. Demikianlah etika penulisan yang wajib ditaati.
Itu semua hanya bagian lain dari etika dan kejujuran seorang penulis ketika menuangkan buah pemikiran atau idenya; dari mana dia mengambil kutipan atau pemikiran yang ada di alam tulisannya. Maka daftar kutipan dan daftar referensi menjadi bagian penting dari sebuah naskah akademik.
Tetapi itu saja belum cukup. Meskipun seorang penulis naskah telah jujur dalam menunjukkan acuan tulisannya, proporsi kutipan juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Sebuah tulisan tetap saja akan dikatakan menjiplak jika terlalu banyak mengambil ide dan pemikiran orang lain baik secara langsung atau tidak langsung. Cara ini, sebagaimana kita ketahui, disebut sebagai tindakan plagiarisme atau kadang cukup disebut sebagai plagiat.
Tulisan ini tidak bermaksud menjelaskan mengenai kaidah-kaidah terkait tindakan plagiarisme di dalam dunia akademik atau jenis-jenis plagiarisme yang dilakukan seorang penulis. Setiap lembaga pendidikan atau lembaga penelitian, memiliki aturan dan proporsi sendiri mengenai sejauh mana sebuah tulisan dianggap sebagai plagiat.
Tulisan ini hanya sekedar sharing tentang cara untuk menghindari tindakan plagiarisme dengan menggunakan bantuan teknologi informasi. Di samping itu tulisan ini bukanlah yang pertama yang membahas urusan plagiarisme di sini. Bedanya, di sini disajikan lebih banyak alternatif penyedia jasa cek plagiarisme.
Baca juga: Inilah Beberapa "Software" yang Bermanfaat untuk Para Penulis
***
Tidak ada jaminan dan bukti bahwa sebuah karya tulis yang dibuat dengan mencantumkan daftar kutipan dan daftar pustaka, bebas dari tindakan plagiarisme. Hal ini tentu saja menyulitkan bagi para penilai untuk menentukan apakah sebuah karya tulis asli dan orisinal karya penulis sendiri atau jiplakan dari penulis lainnya.
Dulu, sebelum internet menjadi seperti sekarang, mengetahui tulisan agar terhindar dari plagiat sangat susah. Meskipun tetap bisa dilakukan, tetapi membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengeceknya. Selain itu, para penilai atau penguji satu karya ilmiah hanya percaya begitu saja pada kejujuran penulisnya.
Saat ini, dengan kecanggihan teknologi terutama internet, mengecek tulisan baik makalah, artikel jurnal, skripsi, tesis atau disertasi bukan hal yang sulit. Di samping tulisan-tulisan ilmiah telah dipublikasikan secara online dan menjadi data digital yang memudahkan pencarian, juga telah tersedia perangkat atau situs-situs penyedia jasa pengecekan plagiarisme.
Tetapi, cara cek plagiarisme seperti ini, hanya berlaku jika pengutipan di dalam tulisan diambil dari sumber yang ada di internet. Sumber yang diambil kutipannya tersebut misalnya, jurnal online, situs, blog, makalah atau karya tulis yang diupload dan tersedia secara online di internet.
Jika kutipan diambil dari sumber yang tidak tersedia secara online, misalnya buku terbitan atau referensi kuno yang tidak ada jejak digitalnya di internet, maka pengecekan tersebut tidak akan berfungsi.
Adapun beberapa situs penyedia jasa cek plagiarisme ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Dupli Checker
- PaperRater
- Plagiarisma
- Plagium
- PlagScan
- PlagTracker
- Quetext
- TurnItIn
- Grammarly
- Whitesmoke Plagiarism Checker
- Duplichecker
- PlagiarismCheck.org
- Quetext
- SmallSEOTools Plagiarism Checker
- Copyleaks
- Viper Plagiarism Checker
- CheckForPlagiarism.net
- ProWritingAid
- WordPress Plagiarism Checker Plugin
- PlagiarismChecker
Di samping situs-situs tersebut di atas, sebenarnya masih banyak yang lainnya, tetapi dengan menggunakan situs-situs tersebut sudahlah cukup. Tinggal pilih saja salah satunya yang sesuai dengan penilaian penulis yang akan menggunakannya.
Tidak semua situs penyedia jasa pengecekan tersebut gratis, sebagian ada  yang berbayar. Yang gratis biasanya dibatasi dalam jumlah kata yang akan dicek. Kebanyakan hanya sampai 1000 kata. Jadi jika mau mengecek tulisan yang berjumlah lebih dari 1000 kata seperti skripsi, tesis atau disertasi, sebaiknya menggunakan yang berbayar.
Cara penggunaannya juga mudah. Tinggal buka salah satu situs di atas kemudian copy paste naskah atau tulisan yang akan dicek keasliannya. Selain itu bisa dengan cara upload dokumen langsung dalam bentuk pdf, doc, docx, txt atau format dokumen lainnya yang diperbolehkan oleh situs bersangkutan. Sebagian situs ada yang mengharuskan untuk membuat akun terlebih dahulu jika mau menggunakannya.

Lalu bagaimana status tulisannya bisa dianggap plagiat atau bukan? Itu tergantung dari aturan instansi atau lembaga yang akan menerbitkan tulisan tersebut. Sebagian ada yang membatasi 75% minimal harus orisinal karya hasil sendiri. Sebagian mungkin ada yang mengharuskan 80% atau 90% orisinal. Semua tergantung pada yang akan menerbitkan tulisannya. Selamat mencoba...
***
Baca juga: Begini Cara Rileks Menulis Artikel Sambil Tiduran
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI