Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengendalikan Dampak Buruk dari Kecanduan Gim

23 Juni 2018   06:39 Diperbarui: 23 Juni 2018   08:08 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gamespot.com

Tidak bisa dipungkiri lagi jika anak-anak zaman sekarang lebih mengenal gim yang ada di setiap perangkat gawai daripada permainan klasik dan tradisional. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu luangnya di depan layar komputer atau layar telepon pintar. Mereka lebih asyik dan sibuk dengan perangkat-perangkat jenis seperti itu daripada berinteraksi dengan sesama temannya.

Barangkali seperti itulah salah satu dampak kurang baik dari perkembangan teknologi yang kita cermati saat ini. Walaupun sebenarnya, tidak bisa juga kita menutup mata bahwa kemajuan tersebut juga telah banyak memberikan beragam kemudahan dalam rangka menyelesaikan jenis-jenis pekerjaan tertentu.

Segala sesuatu tetap saja akan memiliki dua dampak yang saling bertentangan. Dampak yang bermanfaat dan dampak yang kurang bermanfaat. Keduanya akan selalu ada di dalam laju perubahan apa pun yang terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pro dan kontra di dalam menyikapinya akan selalu ada.

Sebagian Dampak Buruk dari  Gim

Hampir bisa dipastikan bahwa zaman sekarang bukan saja anak-anak yang terkena sindrom gim di beberapa jenis gawai yang dimiliki. Orang dewasa juga tidak terlepas dari pengaruhnya. Beragam permainan online atau offline dibuat oleh para pengembang bukan hanya untuk segmen pasar anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Beberapa tahun belakangan dunia dihebohkan oleh peluncuran sebuah game yang dikenal dengan nama Pokemon Go. Hampir semua anak-anak atau orang tua  pernah mendengar gim tersebut. Saking hebohnya, sampai-sampai beberapa negara melarang dan mengeluarkan peraturan dan sanksi bagi siapa saja yang memainkan gim tersebut di area tertentu.

Pelarangan tersebut tidak tanpa alasan. Karena gim yang cukup populer pada masa itu mengambil jenis dan tipe gim yang dipadukan dengan aplikasi peta di mana seolah-olah target dari gim tersebut berada di sebuah tempat atau lokasi strategis. Sayangnya lokasi strategisnya disesuaikan dengan lokasi di alam nyata. Sehingga jadilah sifat dari gim tersebut sebagai perpaduan antara dunia maya dengan dunia nyata.

Akibat nyata dari hadirnya gim Pokemon Go itu sudah banyak diketahui. Ada yang mengganggu ketertiban umum, ada yang masuk ke fasilitas atau bangunan strategis yang harusnya steril dari kerumunan orang, ada yang tertabrak kendaraan karena mengejar target gim bahkan ada yang sampai tewas akibat kecelakaan ketika memainkannya sambil mengemudi kendaraan.

Demikianlah sepintas tentang dampak buruk dari gim tertentu yang bersifat massal. Aspek keselamatan, ketenangan, keamanan dan ketertiban ikut terpengaruh oleh hadirnya satu gim yang disebut sebagai augmented reality game tersebut. Gim yang cukup heboh disambut kehadirannya. Meskipun sekarang tampaknya gim itu sudah tidak seheboh pada waktu diperkenalkan beberapa tahun yang lalu.

Dampak lain dari gim yang melekat pada gawai adalah sikap anti sosial. Anak-anak yang memainkan gim biasanya menjadi pasif secara pergaulan. Mereka lebih sering berinteraksi dengan karakter atau tokoh permainan yang tidak nyata. Tokoh atau idola yang sebenarnya tidak ada di alam nyata. Sungguh sangat disayangkan apabila seluruh waktu luang anak-anak hanya dihabiskannya dengan cara berkomunikasi dan bergaul dengan tokok khayalan.

Memainkan gim dengan cara demikian, juga amat rentan bagi anak-anak untuk mengenal ujaran atau praktik dan tindakan yang tidak sesuai dengan usianya. Tidak semua gim bisa dibatasi aksesnya dari jangkauan anak-anak. Gim-gim yang sebenarnya dibuat untuk orang dewasa, kadang juga dimainkan oleh anak-anak. Akibatnya, anak menjadi terlalu dini mengenal kata, ujaran yang kasar, kata-kata yang tidak pantas, bahkan mungkin adegan tidak pantas dan kasar dari gim yang dimainkannya.

Uraian di atas tidak bermaksud untuk menambah kekhawatiran dari dampak negatif sebuah gim dari beberapa aspeknya. Itu sekadar mengingat kembali dampak tertentu sehingga bisa diambil langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan terjadi.

Bagaimanapun tetap harus ada keseimbangan agar dampak positif dari gim sebagai salah satu cara mengisi waktu luang dan hiburan dari kesibukan rutinitas tidak terkalahkan oleh dampak negatifnya yang dominan. Sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam rangka mengantisipasi dampak buruk tersebut.

Upaya Mengurangi Dampak Buruk Gim

Hampir setiap orang tua yang sudah memiliki anak yang sudah bisa memainkan gim di komputer atau HP mengalami persoalan dalam mengendalikan mereka bermain. Barangkali beberapa hal berikut bisa kita lakukan dalam rangka mengurangi dampak buruk gim bagi perkembangan kehidupan anak-anak.

Pengendalian Waktu

Seperti halnya permainan apa pun yang dimainkan anak-anak, mengendalikan waktu menjadi hal yang penting. Bermain gim boleh saja selama dalam masa-masa waktu luang. Itu pun tidak berarti bahwa semua waktu luang dihabiskan untuk bermain gim.

Melarang sepenuhnya juga tidaklah menjadi solusi. Karena di samping anak perlu juga dikenalkan dengan hal-hal baru dalam kehidupannya, mereka juga tetap memerlukan hiburan dari kebosanan dan rutinitas belajar atau kegiatan sekolah.

Memberi Kesibukan Lain

Kesibukan selain bermain gim bisa juga menjadi alternatif bagi anak-anak untuk tidak selalu fokus pada memainkan gim. Misalnya saja melibatkan anak untuk membersihkan rumah secara terjadwal atau memberikan kegiatan les tambahan di luar jam-jam sekolah mereka.

Hal ini bukan saja akan membuat anak menjadi teralihkan pikirannya tetapi juga bisa menambah keterampilan lain sebagai bagian dari upaya untuk melatih keterampilan psikomotorik anak.

Mengawasi Jenis Gim yang Dimainkan

Tidak semua gim yang tersedia layak dimainkan oleh anak-anak. Beberapa gim tidak pantas untuk dimainkan dikarenakan adanya muatan-muatan yang bersifat tidak pantas. Pornografi, kalimat-kalimat kasar, atau hal-hal lain terkadang diselipkan oleh pengembang ke dalam gim.

Hampir setiap gim telah ada klasifikasi rating yang menunjukkan umur atau usia yang boleh memainkan gim tersebut. Sebagai orang tua ada baiknya untuk memahami simbol-simbol dari rating yang ada di dalam gim.

Menemani Bermain Gim

Kadang-kadang orang tua juga tidak ada salahnya untuk ikutan bermain gim dengan anak-anak. Kegiatan ini bukan sekedar untuk melihat apa yang dimainkan anak, tetapi juga merupakan bentuk interaksi lain dengan anak.

Anak-anak menginginkan dianggap benar dalam melakukan sesuatu, walaupun hanya sekedar bermain gim. Orang tua bisa melakukan dialog dengan anak-anak mengenai gim yang dimainkan tersebut. Sehingga anak bisa paham mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gim yang dimainkannya.

Penguatan Pendidikan Agama

Anak bisa secara langsung atau tidak langsung belajar etika dan moral dari sebuah gim yang dimainkan. Jika hal tersebut dibiarkan, bisa-bisa acuan etika anak menjadi terbatas hanya pada gim-gim yang dimainkan.

Sebagai filter terhadap "temuan-temuan" anak dari gim yang dimainkan, maka ajaran agama menjadi sangat penting untuk ditanamkan. Tidak ada standar dan acuan etika dan moral yang lebih tinggi daripada agama. Oleh sebab itu, pendidikan agama tetap menjadi prioritas bagai anak di samping pendidikan lainnya.

***

Hiburan anak atau orang dewasa bisa didapatkan dari sekedar bermain gim. Tetapi apabila bermain gim telah menjadi candu yang mempengaruhi aktivitas lainnya maka hal tersebut sudah harus diwaspadai.

Menjauhkan anak-anak dari permainan seperti itu bukanlah solusi terbaik. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi hal yang niscaya yang memasuki berbagai aspek kehidupan manusia termasuk dalam hal hiburan dan permainan.

Maka solusi yang seimbang menjadi pilihan terbaik, di mana anak tetap bisa merasakan dan memainkan gim yang disukainya tetapi tetap tidak sampai mengakibatkan dampak buruk dalam kehidupannya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun