Cara saya menulis merupakan gaya saya mengekspresikan pemikiran dan perasaan saya yang pastinya berbeda dengan cara dan gaya Anda sekalian dalam menyajikan pemikiran dan perasaan. Walau ada kesamaan, namun barangkali kesamaan itu sebatas dari penggunaan beberapa aspek saja yang berlaku umum seperti bahasa dan media yang digunakan (komputer atau smart phone).
Tetapi ketika menyangkut cara kerja dalam menuliskan isi pikiran atau substansi tulisan yang melibatkan cara, pola dan gaya berpikir, maka di sanalah akan ditemui beberapa perbedaan. Perbedaan antara saya dengan Anda sekalian. Ini berarti, saya sebagai personal berbeda dengan Anda sebagai personal pula.
Gaya pribadi mirip-mirip seperti jalan setapak yang dilalui setiap orang. Jalan yang pada akhirnya akan mengantarkan yang bersangkutan ke wilayah privat yang sesungguhnya. Rumah, kamar tidur, kamar mandi dan ruangan privat lain yang melekat dalam bangunan privatnya sebagai manusia. Maka hanya lewat jalan setapaklah seseorang membuat jalan akses ke ruang privatnya.
Kita semua tentu tahu, di jalan setapak tidak pernah kita temukan rambu-rambu lalu lintas. Orang boleh saja berlari atau berjalan dengan langkah gontai. Di jalan setapak tidak ada CCTV pengawas untuk mendeteksi pelanggaran lalu lintas.
Semau-maunya orang yang jalan di atasnya saja. Paling-paling aturan tersebut akan dibuatnya sendiri sebagai bentuk kehati-hatian supaya tidak terpeleset ketika jalannya licin.
Public Officer dan Jalan Raya
Di dalam bahasa Inggris, padanan kata pejabat publik adalah public officer. Public officer is a person who has been legally elected or appointed to office and who exercises governmental functions. Demikian kutipan mengenai pengertian pejabat publik hasil Googling.
Secara legal tentu saja Pasha Ungu telah terpilih sebagai Wakil Walikota Palu yang menjalankan fungsi-fungsi sebagai pejabat publik sekaligus pejabat pemerintahan. Oleh karena itu, di samping dia menjadi manusia dengan eksistensi personal individual, juga menjadi manusia dengan eksistensinya sebagai pejabat publik.
Menjadi seorang pejabat publik, Pasha setingkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Seseorang di samping menjadi individu sekaligus ia juga akan menjadi bagian dari masyarakat yang masuk dalam ruang publik. Maka sering dikatakan kalau manusia itu makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Mengenai pejabat publik, di samping dua fungsi tadi melekat pada dirinya, dia juga memiliki fungsi lain yang lebih tinggi dari kebanyakan orang. Dia memiliki fungsi untuk melayani dan menjadi orang yang diharapkan memenuhi tuntutan masyarakat dalam segala hal. Demikianlah risiko menjadi pejabat publik.
Risiko lain adalah bahwa seorang pejabat publik seolah dituntut untuk menjadi serba berada di atas rata-rata. Mulai dari cara kerja, kualitas pribadi, etika, moral, kecakapan, popularitas sampai menyangkut urusan gaya.Â