Zaman sekarang banyak sekali manusia yang tampaknya mengetahui akan sesuatu tetapi ia tidak merasa "tidak mengetahui" setelahnya terhadap sesuatu yang lain. Akibatnya pengetahuannya menjadi dasar bagi dia untuk memanipulasi, memperdaya dan mengeksploitasi orang lain. Fenomena ini bisa kita sebut sebagai fenomena "pengetahuan yang membodohkan". Pengetahuan yang menjerumuskan dirinya dan orang lain. Pengetahuan yang akan membuatnya menjadi manusia bodoh melebihi orang yang bodoh sekalipun. Barangkali ungkapan bahwa pengetahuan adalah kekuasaan atau kekuatan tidak akan menjadi benar apabila tidak disertai dengan pengetahuan bagaimana memanfaatkan pengetahuan tersebut.
Mengetahui yang benar tidak akan cukup jika tidak mengetahui yang baik. Mengetahui yang baik tidak akan sempurna jika tidak mengetahui yang indah dan menarik. Yang pertama adalah pengetahuan logis, yang kedua adalah pengetahuan etis (sampai pengetahuan religius) dan yang ketiga adalah pengetahuan estetis. Ketiga-tiganya penting bagi manusia. Ketiga-tiganya akan bisa dimiliki apabila manusia "menjadi bodoh" dan mengosongkan diri dari pengetahuan yang telah dimilikinya untuk kemudian mengisinya kembali dengan pengetahuan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Seperti itulah seharusnya siklus abadi hubungan antara kebodohan dan pengetahuan yang ada dalam diri seseorang selama ia hidup di dunia.