Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemerintah Sebenarnya Niat 2T + Isolasi Nggak Sih?

3 Februari 2021   15:39 Diperbarui: 3 Februari 2021   15:57 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik perbandingan pertambahan kasus COVID-19 antara Indonesia dan India per 31 Januari 2021.

Niat Nggak Sih Pemerintah?

Saya nggak tahu ya pemikiran dan niat pemerintah sebenarnya seperti apa. Kita lihat data-datanya aja langsung.

Grafik jumlah tes COVID-19 harian/1000 orang populasi di berbagai negara per 29 Januari 2021. via:ourworldindata.org
Grafik jumlah tes COVID-19 harian/1000 orang populasi di berbagai negara per 29 Januari 2021. via:ourworldindata.org

Dapat dilihat bahwa grafik tes harian Indonesia kalah jauh dengan negara-negara lain seperti UK dan USA, bahkan kalah dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Terlihat bahwa grafik Indonesia hanya berupa garis lurus tanpa kenaikan jumlah testing yang signifikan. 

Grafik jumlah tes COVID-19 harian/1000 orang populasi di Indonesia negara per 29 Januari 2021. via:ourworldindata.org
Grafik jumlah tes COVID-19 harian/1000 orang populasi di Indonesia negara per 29 Januari 2021. via:ourworldindata.org

Sedangkan, jika kita melihat grafik khusus Indonesia, terlihat bahwa terjadi kenaikan dalam grafik tes harian/1000 orang penduduk. Namun, perubahan ini tidak terlihat jika dibandingkan grafik yang sebelumnya. Ini mengindikasikan rendahnya jumlah tes harian yang dilakukan di Indonesia sampai-sampai jika kita membandingkan dengan performa negara lain, maka grafik Indonesia sangat tidak berpengaruh. Dalam guideline-nya, WHO menganjurkan agar jumlah testing >1 tes/1000 populasi/minggu. Artinya jumlah tes/hari minimal ada di 0.14 populasi/hari. WHO mengkategorikan jumlah testing di bawah itu sebagai limited "kurang". Sedangkan, untuk 1-2 tes/hari dikategorikan sebagai moderat, dan >2 sebagai cukup. 

Melihat grafik di atas, Indonesia baru konsisten keluar dari kategori kurang di pertengahan Januari 2021. Sedangkan, 10 bulan sebelumnya jumlah testing COVID-19 di Indonesia masih di kategori kurang (<0.14 tes/1000 populasi/hari). Secara teknis saja jumlah testing COVID-19 di Indonesia masih terbilang kurang dari cukup (<2 tes/1000 populasi/minggu atau 0.28 tes/populasi/hari). Secara praksis apalagi.... jauh dari kata cukup.

Grafik jumlah positivity rate di berbagai negara per 26 Januari 2021. via:ourworldindata.org
Grafik jumlah positivity rate di berbagai negara per 26 Januari 2021. via:ourworldindata.org

Rendahnya jumlah tes ini mengakibatkan penyebaran dibiarkan tak terkendali. Ini tercermin dari positivity rate testing COVID-19 di Indonesia yang amat tinggi. Dalam guideline-nya, WHO mengkategorikan tingkat penularan di masyarakat dengan 4 kategori CT (Community Transmission atau transmisi komunitas). Salah satu indikatornya adalah positivity rate dalam periode dua minggu terakhir.

Untuk CT 1:Insidensi kasus rendah, positivity rate <2%
Untuk CT 2:Insidensi kasus sedang, positivity rate 2% - < 5%
Untuk CT 3: Insidensi kasus tinggi, positivity rate 5% - <20%
Untuk CT 4: Insidensi kasus sangat tinggi , positivity rate 20%+

Baca Tulisan saya mengenai indikator pandemi di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun