Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemerintah Sebenarnya Niat 2T + Isolasi Nggak Sih?

3 Februari 2021   15:39 Diperbarui: 3 Februari 2021   15:57 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indeks RLI daerah-daerah di Indonesia per 1 Februari 2021. via: twitter @KawalCOVID19

Sudah hampir 1 tahun kita bergelut dengan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Namun, keadaan pandemi COVID-19 di Indonesia belum membaik juga. Negara-negara lain dapat menurunkan kurva pertambahan kasusnya, walaupun setelah turun ada yang naik lagi. Namun ada juga negara yang dapat menurunkan kurva kasus sampai mendekati 0, dan bahkan ada yang dapat menjaga angka kasus harian di angka 0 kasus secara konsisten.

Kitapun bertanya pada diri sendiri, khususnya pada pemegang kebijakan pengendalian penyebaran dan pencegahan penularan COVID-19 di dalam negeri. Apa yang strategi yang kurang, salah, atau belum optimal penerapannya?

Apa yang terlewat?

Jawabannya tentu saja penerapan program Testing, Tracing, dan Isolasi. Sebelum kita membahas niatnya pemerintah melaksanakan 2T+Isolasi, kita bahas dulu pentingnya program ini dalam usaha pengendalian pandemi.

Pentingnya Testing, Tracing, dan Isolasi

"You cannot fight a fire blindfolded. And we cannot stop this pandemic if we don't know who is infected."
(Kamu tidak bisa melawan api dengan mata tertutup. Dan kita tidak dapat menghentikan pandemi ini jika kita tidak tahu siapa yang terinfeksi.)
"We have a simple message for all countries: test, test, test."
(Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: tes, tes, tes.)
(Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, 2020)

Testing dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2, terlepas dari apakah mereka memiliki gejala atau tidak, dan apakah mereka berisiko menularkan infeksi kepada orang lain atau tidak. Menurut NIH (National Institute of Health) atau Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (2020), hal ini akan membantu dalam pengambilan tindakan lanjutan untuk mencegah penyebaran infeksi (proses tracing). Selain itu, penting juga untuk melakukan testing terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Dengan melakukan testing, individu dan kluster yang terinfeksi akan terdeteksi. Karena diketahui bahwa hampir setengah dari semua infeksi yang terjadi, ditularkan oleh orang yang asymptomatic. Dengan begitu, mengidentifikasi individu yang terinfeksi saat mereka asymptomatic, serta mereka yang presymptomatic, akan memainkan peran penting dalam menghentikan pandemi COVID-19 ini (NIH, 2020). 

Sementara itu, pelaksanaan tracing dan isolasi menjalankan peran penting dalam mencegah penularan lebih lanjut. Dengan melacak kontak erat para pasien COVID-19, otoritas kesehatan setempat dapat memetakan risiko penularan lanjutan. Semua yang berkontak erat dengan pasien memiliki risiko tertular yang relatif lebih tinggi daripada orang biasa. Maka dari itu, mereka harus melakukan isolasi, entah itu difasilitasi pemerintah setempat atau dengan isolasi mandiri di rumah. Isolasi dilakukan 3-10 hari tergantung muncul atau tidaknya gejala klinis COVID-19. Setelah itu dilakukanlah testing antigen untuk memastikan apakah pasien mengidap COVID-19 atau tidak. Hal ini akan berperan penting bagi usaha pemutusan rantai penularan.

Testing dan tracing merupakan tonggak utama usaha surveilans epidemiologis. Sementara isolasi adalah tiang pemutus rantai penularan COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun