Sekarang ada tujuh kategori klasifikasi tingkat penularan, yaitu:
* Tidak ada kasus (aktif),
* Kasus Impor / Sporadis,
* Kasus Cluster, dan 4 tingkatan CT (transmisi komunitas)Â
* CT1: Insiden rendah kasus yang didapat secara lokal tersebar luas yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir
* CT2: Insiden sedang dari kasus yang didapat secara lokal tersebar luas yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir
* CT3: Insiden tinggi kasus yang didapat secara lokal yang tersebar luas dalam 14 hari terakhir
* CT4: Insiden yang sangat tinggi dari kasus yang didapat secara lokal yang tersebar luas dalam 14 hari terakhir
Lalu apa saja indikator yang dapat digunakan dalam mendiagnosis keadaan epidemiologi di lapangan? Menurut WHO ada 4 indikator epidemiologi primer yang digunakan untuk menilai tingkatan CT COVID-19, yaitu:
1. Hospitalization rate (Hr) atau tingkat ranap (rawat inap),
Indikatornya adalah rata-rata tingkat ranap COVID-19 baru per 100.000 populasi/minggu dalam periode dua minggu terakhir.Â
Untuk CT 1, maka tingkat ranap >5 kasus ranap baru COVID-19/100,000 populasi/minggu, CT 2 tingkat ranap 5-10 kasus ranap baru COVID-19/100,000 populasi/minggu, CT 3 tingkat ranap baru COVID-19 10-30 kasus ranap/100,000 populasi/minggu, CT 4 tingkat ranap baru COVID-19 >30 kasus ranap/100,000 populasi/minggu.
2. Mortality rate atau tingkat mortalitas COVID-19 (M)
Indikatornya adalah rata-rata jumlah kematian terkait COVID-19 per 100.000 populasi/minggu dalam periode dua minggu terakhir.Â
Untuk CT 1, (M) di level (M<1)
Untuk CT 2, (M) di level (1-Untuk CT 3, (M) di level (2-Untuk CT4, (M) di level 5+
3. Case Incidence atau Insidensi Kasus (I)
Indikatornya adalah rata-rata kasus baru yang terkonfirmasi per 100.000 populasi/minggu dalam periode dua minggu terakhir.