Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

1 Juta Kasus "Pertama" Akankah Jadi yang "Terakhir"?

26 Januari 2021   19:43 Diperbarui: 27 Januari 2021   07:45 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan angka harian satgas COVID-19 pada tanggal 26 Januari 2021

Pada 26 Januari 2021, Indonesia melewati milestone 1 juta kasus covid-19 dengan mencatatkan total 1.012.350 kasus secara nasional. Sementara angka kasus kematian mencapai angka 28.468 kasus dan tingkat kematian ada di angka 28.1%.

Catatan ini secara resmi membuat Indonesia sebagai negara ke-19 yang masuk ke liga negara-negara dengan total kasus covid-19 di atas 1.000.000 kasus, dan menjadi yang terdepan di ASEAN. 

Laporan angka harian satgas COVID-19 pada tanggal 26 Januari 2021
Laporan angka harian satgas COVID-19 pada tanggal 26 Januari 2021

Hal ini tidak lagi mengejutkan saya pribadi. Kawalcovid19 membuat tabulasi data pemda seluruh Indonesia dan menemukan bahwa angka kasus covid-19 versi pemda sudah mencapai angka 1 juta kasus pada 21 Januari 2021 lalu. Ini mengungkap diskrepansi data antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah masih menjadi sebuah persoalan.

Dari jumlah kasus di Indonesia pertama kali mencapai angka 100.000 secara nasional, saya yakin betul angkanya akan membengkak ke 1.000.000 pada suatu saat. Prediksi saya waktu itu paling cepat pertengahan Februari 2021 lah, paling lamanya Maret 2021. Eh, ternyata lebih cepat lagi. 

Indonesia sendiri mencapai milestone 100.000 kasus pertama pada 27 Juli 2020, atau tepatnya 147 hari dari kasus pertama di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

100.000 kasus selanjutnya pun diraih dalam waktu 43 hari, atau 3 kali lebih cepat dari 100.000 kasus pertama. Kemudian hanya 26 hari sudah masuk ke 300.000 kasus. Kemudian lebih cepat ke 24 hari dan 26 hari ke angka 500.000 kasus pada 23 November 2020. 

Grafik jumlah kasus harian dibandingkan dengan total kasus kumulatif di Indonesia per 25 Januari 2021. via: ourworldindata.org
Grafik jumlah kasus harian dibandingkan dengan total kasus kumulatif di Indonesia per 25 Januari 2021. via: ourworldindata.org

Sebagai pembanding, dibutuhkan 266 hari bagi Indonesia untuk mencapai 500.000 kasus pertama. Namun, hanya dibutuhkan 64 hari kemudian untuk mencapai 500.000 kasus selanjutnya dan mencapai level 1.000.000 kasus covid-19 terkonfirmasi secara nasional. Tidak hanya itu, positivity rate mingguan pun meledak ke angka 28.29% per 26 Januari 2021. 

Statistik di atas menunjukkan bagaimana akselerasi pertambahan kasus covid-19 di Indonesia. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seputar angka.

Grafik angka kasus COVID-19 harian di Indonesia per 25 Januari 2021. via: ourworldindata.org
Grafik angka kasus COVID-19 harian di Indonesia per 25 Januari 2021. via: ourworldindata.org

Jika angka 1.000.000 kasus pertama dicapai dalam waktu 330 hari.....

Akan butuh berapa hari untuk mencapai 2,000,000 kasus?

Saya melakukan perhitungan mandiri dengan membagi angka 1.000.000 dengan sejumlah hipotesis angka rata-rata pertambahan kasus harian dalam durasi (t) yaitu jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai 1 juta kasus selanjutnya. 

Skenario:

1. Angka rerata pertambahan kasus harian di level 9.500 kasus/hari. Skenario ini hanya bisa terjadi jika terdapat deselerasi pertambahan kasus harian yang signifikan di (t) hari ke depan.

Jika angka rerata kasus harian jatuh ke 9.500 kasus/hari, maka 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai pada 105 hari kemudian. Artinya 2.000.000 kasus covid-19 bisa tercapai pada sekitaran 10 Mei 2021.

Artinya jika terlihat penurunan jumlah infeksi dan jumlah kasus di Indonesia, maka 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai pada sekitaran awal Mei 2021.

2. Angka rerata pertambahan kasus harian di level 11.500 kasus/hari atau sama seperti level yang ada saat ini. Skenario ini bisa terjadi jika dalam (t) hari ke depan rerata angka kasus harian tidak mengalami akselerasi atau deselerasi secara signifikan. 

Atau bisa juga terjadi jika terjadi keseimbangan antara deselerasi dan akselerasi dalam (t) hari ke depan sehingga rerata angka kasus harian berkutat di 11.000-12.000 kasus harian. Jika kita menghitung dengan angka ini, maka 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai kurang lebih 87 hari dari sekarang, atau di sekitar tanggal 23 April 2021 (akhir April).

3. Angka rerata pertambahan kasus harian di level 13.500 kasus/hari. Skenario ini bisa terjadi jika dalam (t) hari ke depan rerata angka kasus harian mengalami akselerasi yang cukup signifikan hingga dapat menghasilkan angka-angka dari 10.000 kasus - 17.000 kasus harian. Menurut pandangan penulis, skenario ini merupakan yang paling mungkin terjadi. 

Alasannya adalah akselerasi kasus saat ini masih terjadi. Positivity rate terus menanjak mendekati 30%, testing sangat lemah, tracing medioker, sementara mobilitas masyarakat belum menurun secara signifikan, serta kesadaran masyarakat akan 3M masih lemah. Hal ini akan membuat penularan covid-19 semakin cepat dan kasus harian akan mengalami akselerasi.

Jika kita mengitung dalam konteks skenario ini, maka 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai dalam 74 hari dari sekarang, atau di sekitaran 10 April 2021 (awal April).

4. Angka rerata pertambahan kasus harian di level 16.000 kasus/hari. Skenario ini bisa terjadi jika dalam (t) hari ke depan rerata angka kasus harian mengalami akselerasi cukup signifikan hingga dapat memunculkan angka-angka kasus harian mulai dari (base 10.000) 14.000 -22.000 kasus/hari. Skenario ini bisa saja terjadi. 

Mengingat positivity rate terus menanjak mendekati level 30% menandakan penyebaran kasus covid-19 sangat prevalen. Jika kapasitas testing bisa meningkat, maka angka-angka di atas 20.000 kasus/hari di Indonesia di (t) hari ke depan bukan hanya menjadi skenario belaka, namun kenyataan pahit yang harus terjadi demi menurunkan angka penyebaran kasus lewat testing dan tracing agresif dan upaya untuk menekan positivity rate sampai setidaknya <10%. 

Jika kita menghitung dalam konteks skenario ini, maka 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai dalam waktu 62 hari dari sekarang, atau di sekitaran 29 Maret 2021 (akhir Maret 2021).

Kita dapat menyimpulkan dari perhitungan di atas bahwa 1.000.000 kasus selanjutnya akan tercapai dalam waktu yang cukup dekat. Jika 1.000.000 kasus pertama membutuhkan 330 hari, maka 1.000.000 kasus selanjutnya kemungkinan besar akan membutuhkan waktu 3 kali lebih cepat. 

Grafik kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (via: perupadata) 
Grafik kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (via: perupadata) 

Apakah akan jadi yang terakhir?

Semua hal bisa terjadi. Namun, melihat akselerasi pertambahan kasus harian belakangan ini, lambannya program vaksinasi, kebijakan pembatasan yang tidak efektif, tingginya mobilitas, dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, maka sudah jelas sekali bahwa penularan tidak akan melambat atau tiba-tiba berhenti dengan sendirinya.

Yang jelas adalah pencapaian kali ini adalah 1.000.000 kasus yang "pertama". Namun pastinya tidak akan menjadi yang "terakhir".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun