Hari ini 59 tahun yang lalu, Soviet mengujicoba bom hidrogen terkuat yang pernah dibuat oleh manusia. Tsar Bomba (RDS-220 ) namanya, julukannya, "Raja Semua Bom". Bom nuklir ini memiliki kekuatan setara dengan ledakan 50 megaton TNT. Energi yang dihasilkannya mencapai angka 210 PetaJoule atau 210 juta miliar Joule (210 x 10^15Joule). Energi ini setara dengan energi yang dihabiskan oleh kira kira 4 juta rumah tangga dalam setahun. Yang lebih menakjubkan dari kekuatan bom ini adalah energi yang dihasilkannya hampir 2 kali lebih dahsyat daripada energi yang dihasilkan oleh gempa penyebab tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
Bom ini bermassa sekitar 27 ton dengan panjang 8 meter, dan lebar 2 meter. Walaupun memiliki massa 27 ton, bom ini berdaya ledak 50 megaton atau setara dengan 50.000.000 ton TNT. dengan hasil 50 Mt (210 PJ). Ini setara dengan sekitar 1.570 kali energi gabungan bom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, 10 kali lipat energi gabungan dari semua bahan peledak konvensional yang digunakan dalam Perang Dunia II, seperempat dari perkiraan hasil letusan Gunung Krakatau tahun 1883, dan 10% dari hasil gabungan semua uji coba nuklir hingga saat ini.
Yang membuat bom hidrogen ini begitu kuat adalah mekanisme peledakannya yang melibatkan 3 tahap fisi nuklir yang berbeda. Bom hidrogen tiga tahap menggunakan bom fisi primer untuk memampatkan termonuklir sekunder, seperti pada kebanyakan bom hidrogen. Kemudian menggunakan energi dari ledakan yang dihasilkan dari tahap kedua untuk memampatkan tahap termonuklir tambahan (ketiga) Â yang jauh lebih besar.Â
Dengan daya ledaknya yang mahabesar, Tsar Bomba dapat menciptakan sebuah bola api dengan temperatur yang lebih panas dari matahari. Hal ini mampu terjadi akibat energi kinetik didorong dengan kecepatan ekstrim, energi panas intens yang mengeksitasi atom di sekitarnya menghasilkan suhu hingga jutaan derajat dalam sekejap, hal ini juga menghasilkan emisi energi elektromagnetik berspektrum luas (cahaya), beberapa di antaranya dipancarkan dalam bentuk sinar gamma energi tinggi (cahaya frekuensi tinggi).
Pada desain awalnya, Tsar Bomba mampu menghasilkan sekitar 100 Mt (420 PJ), atau setara dengan 3.000 kali ukuran bom Hiroshima dan Nagasaki. Akan tetapi, diperkirakan akan mampu menghasilkan ledakan nuklir yang terlalu besar dan akan menyebabkan pesawat yang mengirimkan bom tidak akan memiliki cukup waktu untuk menghindari ledakan tersebut. Untuk membatasi jumlah , tahap ketiga dan mungkin tahap kedua memiliki tamper timbal alih-alih tamper fusi uranium-238 (yang jika dipakai akan sangat memperkuat reaksi fusi dengan cara fisi cepat atom uranium dengan neutron dari reaksi fusi sebelumnya).
Ini menghilangkan fisi cepat oleh tahap fusi neutron sehingga sekitar 97% dari total energi yang dihasilkan berasal dari fusi termonuklir saja (dengan demikian, Tsar Bomba adalah salah satu bom nuklir "terbersih" yang pernah dibuat, menghasilkan luruhan radioaktif nuklir yang sangat rendah relatif terhadap hasilnya).Â