Dengan perkembangan sebaran penyakit ini yang tidak kunjung mereda. Hati kami teriris saat mencoba mengikhlaskan waktu-waktu yang hilang terenggut dari tangan kami.
Harapan kami tentu adalah untuk segera bersekolah kembali. Tertawa dan menikmati momen bersama teman-teman di sisa waktu yang harganya melebihi apapun.
Namun harapan itu terus menyusut, terus tergerus, dan lama-lama menghilang. Kasus COVID yang tidak ada akhirnya dan vaksin yang tidak kunjung datang. Walaupun tersedia, kami akan menjadi yang terakhir untuk mendapatkannya.
Kami mencoba mengikhlaskan.
Kami mencoba menerima takdir ini.
Tapi kenapa semua terasa tidak adil.
Kalaupun sampai akhir tahun ajaran ini selesai, dan kami tidak mendapat kesempatan untuk "bersekolah", apa boleh buat?
Semua sudah terjadi, waktu akan terus berjalan, dan berjalan ke depan.
Hukum fisika berkata demikian.
Hidup akan terus berlanjut.Â
Mahawikan Akmal D.Â
20 Oktober 2020