Namun dengan melihat trend yang berkembang, khususnya produk kecantikan yang mulai menyasar kaum laki-laki, segala urusan perawatan tubuh tidak lagi sepenuhnya milik perempuan. Laki-laki pun berhak melakukan apa yang dilakukan perempuan untuk merawat tubuhnya, entah itu membersihkan muka setiap hari, mencuci rambut, dan memakai minyak wangi.Â
Dalam beberapa tayangan iklan misalnya, lelaki macho tidak saja digambarkan berotot, tegap dan tinggi, namun juga tampil klinis dengan wajah yang nyaris bersih juga tampak wangi.Â
Dalam hal ini terdapat negosiasi nilai bahwa perawatan tubuh sebagai monopoli kaum perempuan bukan harga mati yang tidak bisa ditawar oleh imej macho dan jantan yang melekat pada laki-laki.
3. Gaya Berbusana yang Menarik
kejantanan yang dipilih. Biasanya merujuk pada dunia hiburan tertentu yang disajikan melalui iklan.Â
Kita juga melihat bahwa tubuh yang besar dan ideal tidak selamanya menjadi patokan bagi laki-laki. Adakalanya orientasi itu mengalami pergeseran setiap jaman. Hal ini bergantung pada rujukanDrama Asia misalnya memberikan alternatif kejantanan ideal bagi laki-laki Indonesia. Selain menjadikan bentuk tubuh aktor dan aktris pada film drama Asia sebagai role model, cita rasa fesyen tidak luput dari pandangan.Â
Untuk urusan pakaian, laki-laki tidak harus memakai kemeja kotak kotak, atau garis-garis, kaos berkerah atau berleher bundar seperti biasanya. Ia juga bisa memakai rompi, warna-warna cerah, motif bunga-bunga, menonjolkan bentuk lekuk tubuh. kemeja dan celana transparan. Intinya remaja laki-laki berhak untuk tampil seksi dan mencari perhatian lewat tubuhnya.
4. Citra Kejantanan
Citra kejantanan yang harus melekat pada pria adalah pemberani, tidak cengeng, tidak menangis, dan tidak pengecut. Bagi mereka yang berniat merayakan valentin dengan menuliskan puisi atau memberi setangkai bunga kepada seorang perempuan harus berhati-hati.Â
Jika tidak, akan muncul kesan melankolis dan sentimentil. Dua sifat yang dianggap berseberangan dengan kejantanan. Di samping itu, laki-laki dilarang bergunjing, bergosip dan curhat, karena perilaku tersebut identik dengan kaum perempuan.