Mohon tunggu...
Hanif Mahatma Larasati
Hanif Mahatma Larasati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Boss or Leader

15 Desember 2015   10:31 Diperbarui: 15 Desember 2015   15:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boss vs Leader

Gambar pertama dengan perbedaan gambar jika boss berkata “I” atau Saya, tetapi pemimpin berkata “We” atau Kita. Pada gambar ini menunjukan jika pemimpin lebih mementingkan nilai-nilai kebersamaan. Jika sebuah perusahaan mendapatkan keberhasilan maka, seorang bos akan menganggap itu hasil dari kerja kerasnya sendiri, tetapi pemimpin akan menganggap itu hasil dari kerjakeras bersama. Gambar kedua dengan ilustrasi perbedaan gambar jika bos “Use People” yang artinya menggunakan orang orang, tetapi pemimpin menggunakan “Develope People” yang artinya mengembangkan orang orang. Dapat disimpulkan jika seorang boss hanya mempekerjakan saja, tetapi seorang pemimpin dapat memperkejakan sekaligus mengembangkannya, jadi pemimpin akan memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan skill karyawannya. Gambar ketiga dengan ilustrasi gambar seorang boss “Inspires Fear” yang artinya membuat takut karyawan, tetapi seorang pemimpin “Earns Respect” atau membuat para karyawan merasa menghargainya. Disini dapat dilihat jika boss akan ditakuti para karyawan tetapi peimpin akan disegani dan dihormati para karyawan.

Gambar keempat, pada ilustrasi perbedaan boss “Takes Credit” yang artinya mencari penghargaan tetapi seorang pemimpin “Gives Credit” yang berarti memberikan penghagaan. Disini seorang boss akan terlihat otoriter karena ingin sebanyak banyaknya mendapatkan penghargaan, tetapi untuk pemimpin akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, dengan begini kualitas perusahaan akan bertambah baik lagi. Pada gambar kelima ilustasi perbedaan jika boss “Micromanages” yang artinya tetutup pada semua kegiatan sedangkan pemimpin ”Delegates” atau terbuka dengan para karyawan, disini bisa dikatakan jika seorang boss tidak ingin memberi tahu masalah apa yang terjadi, dia berusaha untuk menyelesaikannya sendiri, sedangkan pemimpin memilih memberitahukan ke karyawan dan menyelesaikannya bersama sama. Pada gambar ke enam, ilustrasi perbedaan boss “Says Go” yang artinya pergilah atau bisa diartikan menyuruh, sedangkan pemimpin “Say Let’s Go” yang artinya ayo pergi atau bisa diartikan mengajak. Disini terlihat jika seorang boss akan selalu menyuruh karyawan mengerjakan sesuatu, dia menempatkan dirinya lebih tinggi dari kayawan, sedangkan pemimpin memilih untuk mengajak para karyawan, dia menempatkan diri sejajar dengan karyawan meski statusnya sebagai pemimpin.

Gambar ke tujuh, pada ilustrasi gambar jika boss “Is Your Boss” yang artinya aku boss-mu sedangkan pemimpin “Is Your Collage” yang artinya aku rekanmu. Disini boss akan ingin selalu berada diatas para karyawan, sedangkan seorang pemimpin memilih berada setara dengan para karyawan, dan menganggap karyawan adalah rekannya. Pada gambar ke delapan, boss “Focused On Process” yang artinya fokus pada pekerjaan, sedangkan pemimpin “Focused On People” fokus dengan manusia, atau dalam kasus ini karyawan. Dengan ilustrasi seperti ini menunjukan jika seorang boss ingin para karyawan bekerja lebih keras pada pekerjaannya tanpa memperdulikan kesehatan dan keselamatan para karyawannya, tetapi pemimpin memilih untuk mementingkan kesehatan dan keselamatan karyawannya pada saat bekerja. Gambar ke sembilan, boss “Impersonal” yang artinya dia memaksa para karyawannya untuk bekerja sedangkan pemimpin “Compassionate” yang artinya dia akan melindungi para karyawannya dari masalah masalah yang dihadapi, disini dapat dilihat jika seoang boss akan terlihat egois dan pemimpin lebih bijaksana.

Jika suatu saat saya menjadi manajer, saya memilih menjadi seorang pemimpin. Karena saya pribadi lebih suka megajak atau merangkul daripada menyuruh atau mengatur seseorang. Dan saya juga tertarik dan sangat mengagumi orang-orang yang berwibawa tanpa harus bersikap ‘menakutkan’. Jadi sesuai dengan apa yang saya kagumi dan saya lihat ‘baik’ sejauh ini, saya lebih ingin menjadi pemimpin yang lebih memperhatikan kemanusiaan dan kebijaksanaan dalam menjalankan pekerjaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun