Stunting merupakan sebuah masalah genting yang harus segera ditangani karena memiliki dampak buruk terhadap pertumbuhan anak. Stunting itu sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor yang menyertai, baik sejak bayi masih berada dalam kandungan maupun setelah bayi dilahirkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan asupan makanan bergizi yang maksimal untuk ibu hamil dan juga balita. Karena dengan asupan yang bergizi dapat memberikan nutrisi yang baik bagi bayi agar tidak mengalami stunting dikemudian hari.
Desa Wonorejo Kecamatan Puncu Kabupaten kediri merupakan salah satu desa dengan kasus stunting yang cukup banyak, yaitu sebesar 12%. Berdasarkan hal tersebut, BKKBN bekerja sama dengan Kampus Universitas Negeri Malang untuk melakukan Upaya percepatan penurunan stunting dengan melakukan program KKN di Desa Wonorejo. Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) sebagai salah satu program yang dipilih karena merupakan program yang dicanangkan oleh BKKBN sebagai kegiatan pelatihan untuk membuat makanan bagi ibu hamil dan balita dengan menggunakan bahan makanan lokal. Harapannya kegiatan DASHAT ini mampu mengubah pola perilaku Masyarakat dalam menyiapkan gizi seimbang yang dimulai dari lingkup keluarga. Kegiatan ini kami laksanakan pada tanggal 29 September 2023, bersamaan dengan dilaksanakannya evaluasi PMT Lokal oleh pihak Puskesmas Puncu.
DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) itu sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya sehingga dapat menjadi suatu Upaya dalam percepatan penurunan stunting.
Sebelum melakukan kegiatan DASHAT ini, kami melakukan konsultasi dengan salah satu ahli gizi di Puskesmas Puncu terkait menu makanan yang akan kami demonstrasikan. Kami berencana untuk membuat menu rolade ayam sayur, karena menu ini menggunakan bahan makanan yang mudah didapatkan, mempunyai kandungan gizi yang baik, serta teknik pengolahannya dengan metode dikukus/ tanpa menggunakan minyak.
"Program DASHAT ini bisa dilakukan untuk mengisi kegiatan evaluasi PMT lokal. Untuk menu Rolade ayam sayur sudah sangat cocok untuk didemonstrasikan kepada sasaran gizi kurang, balita, dan bumil KEK" kata Ibu Anik selaku ahli gizi puskesmas kecamatan Puncu.
Pada kesempatan itu juga kami membagikan bentuk olahan rolade ayam sayur yang telah jadi kepada seluruh ibu hamil, dan balita yang hadir dalam kegiatan DASHAT tersebut. Harapannya mereka dapat tertarik dan menirukan resep rolade ayam sayur sebagai makanan yang sehat untuk keluarga, terutama untuk ibu hamil dan balita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H