Saihan menjelaskan, persis pada pukul 07.00 WIB, peserta PBAK yang terdiri dari Prodi FEBI itu diarahkan untuk berkumpul. Mereka dikumpulkan, tak lain agar mengikuti sejumlah materi dari para narasumber hingga pukul 12.00 WIB.
Usai satu Jam istirahat, pada pukul 13.00 WIB kembali melanjutkan materi sesuai schedule hingga pukul 15.00 WIB.
"Kami mendapat laporan dari Tim (Panitia unsur Mahasiswa), bahwa materi terakhir sudah selesai. Pada saat bersamaan, panitia PBAK pusat turun dan menginstruksikan agar mahasiswa tidak bubar sebelum pukul 16.00 WIB," ujar Saihan.
Tak hayal, segenap Tim pun mencari cara agar peserta tidak bubar sebelum jadwal tersebut. Mulai dari menampilkan yel-yel, memberikan motivasi, bahkan unjuk keterampilan.
Ketika salah satu peserta unjuk keterampilan yang pertama, suasana masih tertib dan sopan. Tak berselang lama, akhirnya peserta lain request lagu 'ojo dibanding-bandingke'.
Sesaat kemudian dinyanyikan, salah satu peserta tiba-tiba maju sambil menari, lalu diikuti peserta lainnya bak terbawa suasana akan lagu yang tengah viral itu.
Menganggap suasana sudah tidak terkendali, seluruh tim kemudian diarahkan untuk menghentikan dan kembali menertibkan peserta untuk kembali ke tempat.
Saihan menambahkan, klarifikasi ini tidak bermaksud membenarkan apa yang sudah terjadi pada hari itu. "Kami hanya menyampaikan apa yang sebenarnya agar timbul persepsi yang seimbang atau fair," tutup Saihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H