Mohon tunggu...
Mahasiswa Cerdas
Mahasiswa Cerdas Mohon Tunggu... Jurnalis - Penegak Kemaslahatan

Kemaslahatan untuk umat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Jangan Sesat, Begini Cerita Asli dari Joget Koplo di Masjid

26 Agustus 2022   15:03 Diperbarui: 26 Agustus 2022   15:18 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa 23 Agustus 2022 kemarin, masyarakat dihebohkan dengan cuplikan vidio gerombolan mahasiswa baru berjoget ria di masjid UIN KHAS Jember. 

Dela, seorang warganet menyampaikan jika perbuatan tersebut atas arahan rektor (Prof. Babun Suharto), Pungkasnya ktika dimintai keterangan jurnalis lepas Mahasiswa Cerdas. 

Hal yang sama dalam benak masyarakat luas, jika rektor UIN KHAS Jember  yang mengarahkan gerombolan mahasiswa baru untuk memutar musik serta berjoget ria.

Hemat penulis, ini salah kaprah. Sungguh fitnah dan menyesatkan. Pasalnya, kejadian dalam vidio tersebut tanpa sepengetahuan rektor. Semua pihak sepakat bahwa Prof. Babun tidak duduk ditempat ketika kejadian tersebut berlangsung. 

Sangat disayangkan jika masalah ini terus menerus dikembangkan sampai pada narasi menggulingkan sang rektor. Objektivitas kasus tersebut akan menjadi kabur jika semua orang memandang subjektif & tanpa dasar. Mereka menelan isu bersumber dari potongan vidio berdurasi singkat tersebut hingga memunculkan berbagai macam opini liar.

Ketua panitia pelaksana --dimensi dosen-- kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Dr. Saihan  menjelaskan terkait video yang memperlihatkan sejumlah peserta PBAK tengah menari-nari itu terjadi di tempat ibadah pada umumnya. 

Faktanya, kegiatan tersebut berlangsung di area bangunan yang rencananya akan diperuntukkan sebagai Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember.

Saihan mengatakan, sudut pengambilan gambar video tersebut memang berpotensi mengaburkan pandangan penonton. Kaligrafi yang menempel pada bangunan itu, kentara seperti masjid lain yang biasa ditempati.

Kendati demikian, Saihan tidak membenarkan aksi menari ini dilakukan di tempat tersebut. Bahkan, Kata Saihan, pihak panitia setelah menerima laporan forum sedang tidak kondusif kala itu, segera bergegas melakukan pengondisian peserta.

"Persis setelah peristiwa itu kami lakukan penertiban tegas," terangnya.

Lebih lanjut, Saihan yang sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) itu mengungkapkan, video tersebut tentu hanya cuplikan singkat dari keseluruhan kegiatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun