Mohon tunggu...
mahasenduro
mahasenduro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pengarang Pisank Man Moment bersama Istri

9 Mei 2019   19:04 Diperbarui: 9 Mei 2019   19:14 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab kamu mampu memahami diriku, pemimpi novel Pisank Man. Itu bukti kuat !. terimakasih kamu menerimaku dengan autentik, menerima suami yang masih berjuang untuk berkarya mewujudkan mimpi. Kalau kamu melihat ada sepasang kekasih yang naik mobil tanpa kepanasan, tanpa kehujanan, hatiku pun bergumam mudah-mudahan suatu saat aku bisa seperti itu.

Tapi saat ini itu hanya mimpi, mimpi paling konyol bagiku. Sulit menjadi orang sepertiku, yang memiliki ide tentang Pisank Man.

Tahun depan aku ingin lebih gila lagi agar novelku semakin eksis dikenal banyak orang di Lumajang. Sungguh perjuangan yang akan panjang...

Sayang, setiap orang memiliki kisah hidup yang pasti berbeda. Seakan sidik jari menjadi tanda jalan hidup pun sebenarnya pasti berbeda. Bagiku, rumah tangga itu masa indah yang paling berat.

Sebab kadang kusadari aku belum sempurna menjadi imam dalam kehidupanmu. Ucapanku bukanlah petuah, masih sekelas ocehan biasa.

Kesalahan dari rumah tangga selalu terletak pada pemimpinnya. Arah rumah tangga saja mataku belum terbiasa dengan navigasi. Entah harus belajar ke siapa agar bisa menjadi suami terbaik. 2018 telah mengajarkan tentang sebuah nahkoda perahu yang masih berkemampuan amatir. Aku sadari itu dengan tulus, proses yang kita jalani harus selalu kita ambil hikmahnya.

Sayang, kita harus berterimakasih kepada semua orang yang telah ikut membuat kita bisa berbahagia. Pernikahan mengajarkan; dunia menjadi jembatan untuk menyadari kita bukanlah siapa-siapa tanpa keluarga, sahabat, tetangga, teman baru, dan semua mahluk ciptaan Allah SWT. Cinta itu terpaut dalam satu dimensi yang membuat segalanya terukur relatif. Mungkin orang lain terlihat lebih bahagia dari kita, nyatanya relatif.

Mungkin orang lain terlihat lebih sulit dari kehidupan kita, nyatanya semua tampak sederhana bagi mereka yang menjalaninya. Begitupun "cinta" definisinya setiap orang pasti akan berbeda. Misalnya kesenangan bisa berubah dalam sekejap mata hanya karena berbeda pendapat. Cinta kadang menjadi tirai logika itu sendiri. Cinta itu keegoisan untuk tidak suka pada pilihan. Jadi kadang cinta itu tidak suka pendapat logika.

Padahal logikanya, setiap 'pendapat' itu pasti berbeda, kalau sama itu namanya 'sepakat'. Berumah tangga, ternyata jauh lebih dalam lagi daripada cinta, pendapat, dan logika. Setiap hari ujiannya, setiap hari harus revisi, setiap hari diuji tesis baru, setiap hari humor, dan sebagainya.

Sayang, tahun depan pasti ada satu ruang malam minggu lagi. Tapi ingin kukabarkan, kita selalu ada dalam ruang rindu ya. Biar sekalipun saat ini masih proletar, tapi ruang hati kita kelas borjuis. Kita buat rasa syukur kepada Allah SWT selalu ada di pintu hati kita. Segala puji bagi Allah SWT atas hidup kita di tahun 2018 ini, semoga apa yang kita impikan dikabulkan oleh-Nya. Ada satu pengetahuan yang khusus saya dapatkan di tahun 2018 yaitu tentang kata "meminta tolong" dan "memohon". Kita punya Nabi Muhammad SAW tempat kita meminta tolong agar saat kita memohon doa dikabulkan oleh Allah SWT. Alhamdulillah. Sebentar lagi, selamat tinggal malam minggu terakhir di tahun ini.

dokpri
dokpri
Sabtu, 29 Desember 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun