Sajak yang paling manis pun akan kalah dengan sederhananya kesetiaan. Bisa jadi kenangan tidak boleh lebih indah dari hari ini, sebab sorot mata sahabatmu selalu bisa memberi warna mulia dalam hidupmu. Manusia selalu dikejar keinginan duniawi, sementara dunia sendiri mendekat kepada orang yang meninggalkannya.Â
Hari itu suasana desa mendadak ramai ada kegiatan pasar malam. Mumpung masih liburan sekolah Pisank Man beserta beberapa temannya janjian untuk hadir menonton beragam pertunjukan.Â
Mulai dari prusutan, dermulen, dan yang paling menarik perhatian adalah pertunjukan Tong Gila, yaitu ada seorang pengendara motor yang melaju dengan cepat di dalam sebuah Tong yang sangat besar.Â
Semakin semarak ketika freestyler motor akan menghampiri siapa yang memberinya pancingan uang di tribun penonton. Pisank Man hanya punya sebungkus jajan rengginang hangat untuk pancingan kepada freestyler motor.Â
Tong Gila sudah melegenda di masyarakat desa, keterampilan freestyler motor yang mumpuni selalu membuat kaum borjuis terpikat. Jadi ada gengsi ketika melihat anggota keluarganya berada dalam jajaran team tong gila.
"Itu ada Lemman teman sekolah kita ya?." Tunjuk Totor Boys memberitahukan kepada Pisank Man.
"Loh iya, wihhh ternyata punya bakat terpendam dia ya." Jawab Pisank Man.
"Nggak nyangka, dibalik kenakalannya di sekolah ternyata dia diam-diam jadi artis tong gila." Sahut Totor Boys.
Mereka berdua tampak tidak mengerti bahwa hidup begitu banyak misteri yang tidak terpecahkan. Lemman bisa saja kakak kelas mereka yang jahil di sekolah, tetapi diluar rutinitas sekolah dia adalah freestyler motor masa depan. Tampak dari balik ruang briefing, Lemman melihat kedatangan Pisank Man bersama teman-temannya. Dirinya tidak bisa begitu saja meninggalkan briefing pelatihnya.Â
"Teman-teman selamat menonton ya." Sapa Lemman dengan berteriak keras kearah Pisank Man, Cikalan Man, dan Totor Boys.
"Oke Lemmanku. Selamat berjuang." Sahut Totor Boys.