"Udah percayakan saja pada Cikalan Man." Sanggah Totor boys.
Cikalan Man meminta ijin untuk sendiri menuju kearah Panitia. Dengan alibi bahwa dia adalah keluarga Lemman, panitia sedikit kalah mental untuk tidak mengijinkan Cikalan Man masuk ke ruang freestyler.
"Siapa kamu nak?." Tanya Panitia.
"Saya adiknya kak Lemman pak, ada titipan dari ibu disuruh mengantarkan ini." Tunjuk Cikalan Man membawa sebungkus rengginang.
"Loh.. kok bawa rengginang?." Tanya Panitia.
"Ini makanan kesukaan kak lemman pak, biar lebih semangat beraksi." Jawab santai Cikalan Man.
"Ya sudah, masuk cepat sebentar lagi atraksi menyawer segera dimulai." Tandas Panitia.
Cikalan Man berlari kearah Lemman. Dirinya memberi arahan agar mengambil saweran rengginang yang nanti diberikan oleh Pisank Man. Lemman pun setuju dan akan memberi kejutan atraksi diatas motornya. Cikalan Man senang sebab kesepakatan terwujud. Cikalan Man segera kembali ke tribun untuk memberitahu Pisank Man dan Totor Boys. Kesempatan untuk menyawer rengginang menjadi pertaruhan harga diri. Anugerah cinta pertemanan yang tidak pernah lagi disesali Pisank Man. Wajah sumringah mendapat kesempatan itu membuatnya berterimakasih banyak kepada Cikalan Man.
"Selama keringat kita masih asin, jangan pernah mengira kesempatan hanya ada untuk orang kaya." Petuah Cikalan Man.
"Iya, terimakasih banyak. Aku salut sama kamu, sekarang sebungkus rengginang ini mampu melengkapi hatiku." Kata Pisank Man.
"Cepatlah, segera menuju ke tempat sayembara menyawer. Panitia sudah paham asal kamu tunjukkan sebungkus rengginang ini." Pungkas Cikalan Man.