Bekalnya berisi nasi jagung, tahu, tempe, dan sambel bajak. Itu sudah rutin setiap hari. Kalau ada rasa bosan dengan menu itu, Pisank Man menunggu merasa sangat lapar dulu. Sebab Pisank Man memiliki prinsip makanan akan enak disantap jika sudah merasa lapar. Asalkan minum air putih tidak boleh telat.Â
Indahnya hidup di desa itu tidak boleh ada yang mubazir maka nasi yang tidak habis akan dijemur kemudian digoreng, jadilah camilan cengkaruk. Libur sekolah 1 bulan ini dimanfaatkan Pisank Man dan Temannya untuk mencari jati diri, agar lebih dewasa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H