Mohon tunggu...
Maha Santri
Maha Santri Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

nasabmu tidak menentukan nasibmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korupsi terkecil santri

5 November 2019   06:54 Diperbarui: 5 November 2019   07:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai teman-teman di pembahasan kali ini saya akan membahas tentang korupsi yang jarang kita sadari khususnya di kalangan santri.

Pada umumnya seorang penuntut ilmu yang hijrah dari tempat tinggalnya menuju penjara suci yang kita kenal dengan sebuah pesantren dan yang menetap di pesantren dan mendalami suatu ilmu di dalamnya itulah yang disebut santri. Seorang santri di amanahi atau di percaya oleh kedua orang tuanya dengan diberinya uang saku kepada anaknya.yang terkadang tidak sedikit dari mereka yang menyalah gunakan uangnya untuk berfoya-foya atau bersenang-senang dan lupa akan amanah yang telah di embannya.

Dan terkadang banyak diantara mereka yang korupsi dengan meminta uang saku tambahan dengan berbagai macam alasan entah itu alasan membeli buku, untuk membayar iuran dan lain-lain sehingga orang tuanya pun mempercayai info tersebut. Kenyataannya seorang anak tersebut membohongi kedua orang tuanya agar orang tuanya menambah uang sakunya akibatnya anaknya pun terbiasa dalam hal melakukan keburukan ( korupsi, membohongi orang tua dan bermalas-malasan ).

Akibat dari ulah sang anak tersebut tidak sedikit orang tua mengeluh karena banyaknya biaya yang harus di keluarkan di pesantren dan itu terkadang juga dijadikan sebagai alasan orang tua tidak memondokkan anaknya kepesantren. padahal sesungguhnya hal itu hanyalah kebiasaan buruk yang dilakukan anak pesantren.

Maka dari itu mari teman-teman kita perbaiki diri kita sendiri agar tidak lagi korupsi kepada kedua orang tua kita yang mana itu akan menyusahkan kedua orang tua kita, dan yang mana itu juga akan menjadikannya ilmu kita tidak barokah naudubilla min dzalik.

Semoga dengan pembahasan ini kita sebagai seorang santri bisa menjadi lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun