Mohon tunggu...
Mustari Anje
Mustari Anje Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengajar

Secara kepribadian saya termasuk orang yang periang namun gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Teladan Yang Baik Pada Diri Nabi Muahmmad

10 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diingatan masih terngiang-ngiang oleh sebuah pertanyaan sekaligus keresahan hati atas segala fenomena umat islam hari ini.

Pertanyaanya :
Kita ketahui bahwa, semua sahabat nabi memiliki kualitas keimanan dan ketakwaan yang tidak diragukan bahkan kualitas keimanan mereka diatas rata-rata seluruh umat manusia saat ini. lantas pendidikan seperti apa yang diberikan Nabi kepada para sahabat.? padahal kita berpedoman pada kitab juga sunnah yang sama.!

Untuk menjawab pertanyaan ini.! Ada banyak faktor yang dapat kita lihat. Namun, sebelum jauh kita membahasnya satu hal yang perlu kita sadari bahwa, rasanya tidak pantas jika kita membandingkan kualitas keimanan dan ketakwaan para sahabat dengan kualitas keimanan dan ketakwaan kita saat ini.

Sebab, antara kita dan para sahabat berada pada fase yang berbeda. Jika para sahabat berada pada fase kenabian yakni hidup se-zaman dengan Nabi, hari-hari mereka bersama Nabi, dapat mendengar langsung perkataan dari lisan Nabi, melihat secara langsung perbuatan Nabi dan berkomunikasi secara langsung dengan Nabi bahkan berjuang bersama Nabi sementara kita hidup 4000 lebih tahun setelah mereka.

Lantas pendidikan seperti apa yang diberikan nabi kepada para sahabatnya.? Perlu untuk kita sadari bahwa, Nabi merupakan hamba pilihan Allah yang memiliki kemuliaan dari segala sisi. Semua yang berasal dari Nabi menjadi hukum dan dijadikan pegangan hidup oleh para sahabat.  Selain itu, kehidupan Nabi merupakan representasi dari kemuliaan ajaran yang dibawanya (Islam).

Sehingga, semua yang datang dari Nabi tidak luput dari pengamalan oleh para sahabat dalam kehidupan mereka. Tentu hal ini, berbanding jauh kwualitas dengan umat Islam saat ini dari segala bentuk amalan yang dilakuakan oleh para sahabat pada masa lalu.

Kedudukan para sahabat menempati posisi kedua setelah Nabi, karena bagaimanapun para sahabat memiliki andil sebagai pelaku penyebaran dakwah Islam dimasa awal kenabian. Dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu 'anhum,

"Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa'ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian."

Umat yang datang setelah generasi para sahabat sudah barang tentu tidak tertandingi kualitas amalan para sahabat. Namun, pintu keselamatan dan kesempatan memperbaiki kwalitas iman dan ketakwaan masih terbuka selagi berpedoman pada dua hal yakni al-qur'an dan sunnah Nabi Muhammad Saw.

Sebagaimana sabda rasulullah shalallahu'alaihiwasallam.
:
"Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm)

Sosok Nabi Muhammad yang penuh keteladanan menjadi pilar keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti kebenaran ajaran yang dibawahnya. Sehingga menempatkan dirinya sebagai tauladan yang baik.

Sebagaimana firman Allah

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (Q.s al-ahzab;21)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun