Saya memulai perjalanan dari surabaya pada 02 april 2024 menuju kupang mengunakan pesawat lion air dengan nomor penerbangan jt-690 pada pukul 05.50 pagi dan leading dibandara eltari kupang pada pukul 08.50 wita. Penerbangan surabaya-kupang dengan memakan waktu 2 jam.
Dari bandara eltari kupang lanjut menuju pelabuhan penyebarangan ferry menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Jadwal penyebarangan ferry pelabuhan kupang kalabhi yang mulanya dijadwalkan pada pukul 12.00 siang hari kemudian diundur menjadi pukul 17.00 malam hari.
Penyebarangan dari pelabuhan ferry kupang menuju pelabuhan penyebarangan Kalabahi menggunakan ferry ukuran kecil dengan memakan waktu pelayaran kurang lebih 15 jam.Â
Kapal ferry berangkat dari pelabuhan ferry kupang mulai pukul 19.00 wita dan bersandar di pelabuhan penyebarangan Kalabahi pukul 10.00 pagi hari pada keesokan harinya tgl 03 april. Kemudian melanjutkan perjalanan dari pelabuhan penyebarangan Kalabahi menuju tempat tujuan menggunakan sepeda motor sekitar 15 menit.
Perjalanan kami pun sudah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Tempat tinggal kami tepat berada di samping Masjid yang hanya berjarak 20 meter dari rumah, sekilas masjid ini terlihat baru rampung dari pembangunannya.
Malam hari pertama dikota Kalabahi tepatnya malam ke-24 ramadhan saya mulai merasakan pengalaman pertama melaksanakan sholat tarawih di masjid nurul falah yang hanya berjarak sekitar 5 menit perjalanan dari pusat kota Kalabahi menggunakan sepeda motor.Â
Masjidnya megah dan besar bernuansa alami karena disini tidak ditemukan kipas angin/AC dalam masjid yang berlantai 2 dengan berkapasitas sekitar 900 jamaah ini walaupun tanpa pendingin, ruang utama masjid tetap terasa sejuk.
Antusias umat muslim disini sangat tinggi terhadap bulan suci ramadhan, hal ini terlihat dari jamaah sholat tarawih yang tidak kurang dari 6 shof atau 250 jama'ah baik laki/perempuan, tua muda maupun anak-anak kecil dan dari awal ramadhan hingga ramdhan selesai tidak pernah berkurang sebagaimana lazimnya yang kita lihat ditempat lain, pada malam pertama ramadhan jama'ah taraweh membeludak disetiap masjid namun seiring berjalannya waktu jumlah jama'ah semakin berkurang tetapi sangat berbeda disini.
Disini pelaksanaan sholat tarawih 8 rakaat dan ditambah dengan witir 3 rakaat dengan durasi waktu sekitar 30-35 menit. Selepas sholat tarawih dan witir selesai, jamaah tidak langsung pulang karena setelahnya ada prosesi kultum "Hikmah Ramadhan" Â yang disampaikan oleh para ustadz yang nama penceramah nya sudah dijadwalkan yang terpampang dipapan informasi masjid dan yang paling menariknya lagi yang menjadi MC pada sesi ini semuanya di isi oleh siswa/i SD dan mereka sangat fasih dalam memandu sesi ini kemudian dilanjutkan dengan tadarrus al-quran yang diikuti oleh remaja, anaka-anak, bapak-bapak dan ibu-ibu sampai di malam 27 ramadhan sudah melaksakan 4 x khatam.
Hal menarik lainya, ketika sholat isya maupun tarawih berlangsung para jamaah sangat khusuk mendengar bacaan imam dan disini kita tidak mendapatkan suara anak-anak kecil padahal jumlah anak kecil di masjid ini adalah puluhan tapi semuanya khusuk menyimak bancaan imam. Betapa indahnya ketika anak-anak usia bermain sudah diajarkan tentang adab di masjid sehingga pelaksanaan sholat dapat dikerjakan dengan khusuk dan tertib .
Keunikan lainnya, pada saat ustadz yang bertugas menyampaikan ceramah "Hikmah Ramadhan" semua jamaah mengambil tempat duduk yang nyamaman baik diruang utama masjid maupun di pelataran masjid dengan menikmati isapan rokok yang sudah dibawah dari rumah masing-masing, untuk menjaga kebersihan, pengurus masjid menyediakan asbak rokok yang tertata rapi bersama dengan kotak amal masjid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H