Mohon tunggu...
Karnoto
Karnoto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Me Its Me

Wiraswasta | Pernah Studi Ilmu Marketing Communication Advertising di Universitas Mercu Buana, Jakarta | Penulis Buku Speak Brand | Suka Menulis Tema Komunikasi Pemasaran | Branding | Advertising | Media | Traveling | Public Relation. Profil Visit Us : www.masnoto.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mau Bisnis? Inilah Dua Pintu Masuknya

5 November 2019   07:02 Diperbarui: 5 November 2019   07:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memulai bisnis bagi sebagian orang adalah langkah yang membingungkan, terutama bagi mereka yang baru akan terjun ke dalam dunia bisnis. Berbagai pertimbangan sekaligus kekhawatiran menyeruak dalam fikiran. Tapi tahukan Anda bahwa cuma ada dua pintu untuk memulai bisnis atau usaha. Dua pintu itu adalah membuat atau mencari produk terlebih dahulu baru mencari pasar atau sebaliknya mencari pasar dulu baru mencari produk yang sesuai dengan pasar yang kita temukan.

Lalu dari dua pintu itu mana yang ideal? Tentu saja jawabannya tergantung masing - masing selera dan kenyamanan Anda. Bisa pakai pintu pertama atau juga pintu kedua. Dua pintu itu sama - sama sudah teruji dan membuat orang sukses sekaligus juga membuat orang gagal. Tak jarang orang lebih cocok untuk mencari pasar terlebih dahulu baru dicarikan produknya.

Namun tidak sedikit pula orang yang memilih membuat atau mencari produk terlebih dahulu baru mencari pasarnya. Namun menurut saya yang lebih minim risiko adalah mencari pasar terlebih dahulu baru dicarikan produknya. Pintu ini akan lebih minim risiko karena kita tidak mengambang dikarenakan pasar telah kita temukan.

Sebab kalau pintu membuat produk baru cari pasar risikonya cukup tinggi, terutama bagi mereka yang belum jeii dan jago dalam soal trading. Trading atau ilmu kemampuan menjual inilah yang menjadi problem mayoritas pengusaha Indonesia. Kalau soal kreativitas membuat produk Indonesia sebenarnya jagonya, namun menjadi mentok ketika harus bicara urusan menjual atau istilah lapangan membuang barangnya.

Ini berbeda dengan orang - orang China yang jago menjual karena mereka memilih untuk mencari pasar terlebih dahulu lalu mencarikan produk yang pas dimana pasar itu ditemukan. Maka jangan heran kalau mereka cepat menjadi pengusaha sukses dibandingkan pengusaha kita, karena kemampuan trading atau menjual mereka cukup baik.

Coba kalau kita perhatikan pelaku UMKM, mereka sangat kreatif membuat produk mulai dari mainan tradisional, kuliner hingga produk - produk yang sulit sekalipun. Namun pelaku UMKM kita menghadapi masalah serius saat berurusan dengan penjualan, inilah yang mengakibatkan sebagian pelaku UMKM tidak bisa berkembang karena kemampuan tradingnya masih lemah.

Mampu dan ahli menciptakan produk tetapi kesulitan mencari pasarnya. Padahal tujuan bisnis adalah mencari keuntungan dan ini bisa didapatkan ketika mampu menguasai pasar. Saya beberapa kali berbicara dengan sejumlah pelaku UMKM dan memang faktanya demikian, yaitu marketing atau ilmu menjual yang belum selihari pelaku UMKM di negara lain khususnya China.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun