Mohon tunggu...
Minami
Minami Mohon Tunggu... pegawai negeri -

@maharsiana

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia-manusia Sombong, Kitakah?

27 April 2010   01:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:34 2659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lagu : Opick]

***

Adakah kita termasuk golongan orang sombong? Mudah-mudahan tidak.

Bagaimana kita mengenal orang sombong? Lihatlah sikapnya terhadap kebenaran.

Kebenaran yang bagaimana, bukankah kebenaran itu relaltif?

Sejak bergabung dengan kompasiana ini, tagline dalam halaman profil saya mengatakan,

“seandainya kebenaran itu relatif, maka berpihak pada yang baik adalah absolut,,,tentang apa dan siapa yang baik itu, mutlak dia bukan relatif karena dia causa prima yang absolut”

Sebagai gambaran, mereka biasanya paling takut dengan ajaran agama, dengan memvonis ajaran agama itu kolot, puritan, sektarian, atau dogmatis. Mereka mengagungkan akal atau rasio yang sebenarnya amat sangat terbatas dibanding rahasia-rahasia alam semesta dengan milyaran galaksi dan ciptaan di dalamnya. Padahal kalau kita berpaling dari agama, mau ke mana lagi kita berpedoman? Akhirnya kita tidak ada bedanya dengan makhluk ciptaan Tuhan lain seperti binatang dan tumbuhan. Bahkan derajat kita bisa lebih rendah dari mereka, karena sesuai obrolan Nabi Sulaiman a.s. dengan kaum jin dan binatang, mereka juga sesungguhnya bersujud kepada Allah s.w.t., bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta.

Seburuk apapun hasil dogma itu menurut penilaian manusia, belum tentu buruk di mata Pencipta atau Sang Pemilik Jiwa. Seruan Paus Urbanus II dalam Perang Salib tahun 1095-1291 dan keceplosan George W. Bush yang menyebut Crusade dalam Perang Irak dan Afghanistan, adalah dogma politis yang bebas diipatuhi pengikutnya. Berbeda jika seruan itu berupa dogma agama yang menyebut "jika ditampar pipi kirimu, berikan pipi kananmu".

Mudah-mudahan bermanfaat.

Referensi :

Sombong

Penyakit Hati

Obat Hati

Wikipedia : Perang Salib

[caption id="attachment_127552" align="aligncenter" width="480" caption="Lempar jumrah, simbolisasi membuang sifat angkuh dan sombong dari diri kita (foto kalatidha.wordpress.com)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun