Kalau pembaca bisa menunjukkan berita 'pengkhianatan' sebagian anggota DPR tersebut di vivanews.com dan metrotvnews.com, saya ucapkan terima kasih, sudah saya googling kok belum ketemu ya?
Kalau masih percaya dengan kinerja Pansus Bank Century, silahkan klik Lima Mudhorot Pansus (koleksiartikel.blogspot.com)
Catatan :
Silahkan barangkali ingin bergabung dengan 110.000 facebooker dukung "Orde Integritas" di grup jejaring sosial dalam Kami Percaya Integritas Sri Mulyani Indrawati (KPI SMI) dan Kami Percaya Integritas Pak Boediono. Saya muat gambar-gambar tersebut dari sana.
Meski hasil voting dalam sidang paripurna DPR menunjukkan Sri Mulyani dan Boediono pihak yang paling bertanggung jawab dalam bailout Bank Century, lain halnya suara rakyat pembaca yang tidak memiliki kepentingan politik sedikit pun. Hasil jajak pendapat Tempo Interaktif menunjukkan mayoritas responden menilai keduanya tidak harus bertanggung jawab atas penjaminan itu. Jumlahnya mencapai 68,73 % dari 2.178 responden, sedangkan yang berpendapat sebaliknya keduanya harus bertanggung jawab hanya 29,11 % dan abstain 2,16 %. Entah kalau situs dan media milik politisi kapitalis lain.
"Saya yakin (Boediono) dan Sri Mulyani orang baik dan jujur. Walaupun sedikit melanggar, beliau bekerja dan mengambil langkah yang benar," kata Supri, pembaca dari Magelang, Jawa Tengah (wah, namanya mirip nama motorku, hehe)
Mudah-mudahan ketujuh alasan ini bisa diterima dan didengar hingga ke langit ketujuh, selanjutnya mendisposisinya kepada bangsa ini dengan perintah, Saksikan, Lihatlah (sebentar lagi kedok ‘pengkhianat’-mu akan Ku-tunjukkan satu per satu). Namun, bukan berarti angka ketujuh ini sebagai angka keramat. Seandainya kedua korban penzaliman oleh opini media, pengamat, dan politisi Senayan ini mau menerima ‘pahala’ tahun 2014 nanti, siapa tahu?
***
Berubah pandangan dalam hal menilai kapasitas seseorang adalah hal wajar, tidak akan ada yang menyalahkan. Dalam sebuah pertandingan sepak bola pun kadang ada pemain yang bermain buruk kemudian dalam kesempatan lain dia bisa menjadi bintang lapangan. Kalau pembaca ada yang menyempatkan menonton pertandingan Liga Champions Rabu dinihari kemarin (10/3/2010) antara Arsenal dan FC Porto di RCTI, bintang lapangan hijau kala itu adalah pemain Arsenal, Nicklas Bendtner yang membuat “hattrick” (tiga gol) ke gawang FC Porto sehingga Arsenal menang 5-0 atas lawannya itu. (detiksport.com)
Padahal tiga hari sebelumnya, dia dikritik habis-habisan oleh media Inggris dan dunia gara-gara selalu gagal memanfaatkan beberapa peluang emas menjebol gawang Burnley pada lanjutan Liga Primer Inggris, Minggu 7 Maret 2010. Oleh Arsene Wenger –pelatihnya- pasca pertandingan itu penampilannya disebut “aneh”. (detiksport.com).
Penyebutan kata “aneh” oleh pelatihnya sendiri itu tentu bukan tanpa maksud. Sudah pasti dia ingin mengangkat moral anak asuhannya tersebut, bukan dengan mencaci maki dengan kata-kata primitif yang hanya malah akan memperburuk keadaan, meruntuhkan moralnya, apalagi usianya baru 22 tahun, masak simbol negara eh pemainnya sendiri dibilang “Dasar goblog lu!”, “Gitu aja gak becus!”, “Sompret lu!”, “Maling” (kalau yang ini biasa terjadi di sini, di sana saya tidak tahu bahasa Inggrisnya, hehe).
Akhirnya, kemarin dia buktikan di mata dunia, bahwa dia masih memiliki integritas dan dedikasi kepada klub (baca: negara) yang telah membesarkannya. Viva integritas, viva kebersamaan, jayalah NKRI.
Oya, malam ini AC Milan akan bertandang ke markas Manchester United di Stadion Old Traffod dalam pertemuan kedua Liga Champions. Karena kemarin ada aktivis HMI Milanisti yang memakai slogan Liverpool (lihat tulisan Sri Mulyani ‘Didebat’ Milanisti Aktivis HMI UI Depok) untuk bersimpati kepada Menteri Keuangan, sebagai Liverpudian, kali ini saya juga akan mendukung kalian mengalahkan MU. Untuk pendukung MU, maaf, kalian sudah terlalu banyak prestasi, jangan sampai melampaui Liverpool ya (Sirik nich, manusiawi khan? Punya bakat politisi busuk juga daku ini, hehe).
Kalau bisa nanti skornya 3-1 untuk Milan agar bisa lolos ke babak selanjutnya.
Forza Milan, “You’ll Never Walk Alone”
[caption id="attachment_90785" align="aligncenter" width="500" caption="Meskipun musim ini Liverpool terancam tidak lolos ke Liga Champions, kami ucapkan selamat bertanding kepada Milan, semoga bisa membalas kekalahan pada pertemuan pertama (gambar diambil dari Grup KPI SMI di facebook.com)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H