Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mpsyndicates

Ghost Writer "MENGUBAH PROBLEM MENJADI PROFIT" 085773537734 writerpreneur@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

IWAPI Galau, Foke Menjawab

17 April 2012   03:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_182412" align="aligncenter" width="510" caption="Gawe IWAPI DKI, "Kartininye Jakarte" dibuka Tati Fauzi Bowo dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita bunga didampingi Dewi Motik, Nita Yudi, Mooryati Soedibyo. "][/caption] Balaikota DKI | "Terkait dengan pertanyaan Bu Nita Yudi selaku Ketua Umum IWAPI, saya mewakili Bapak Gubernur menyampaikan bahwa untuk ijin domisili, sedang kita mulai dengan pelayanan satu pintu; kemudian terkait masalah pendidikan, DKI Jakarta mencanangkan tahun 2013 wajib sekolah 12 tahun; dan mengenai kartu Gakin (keluarga miskin) DKI memberikan pelayanan gratis kepada keluarga miskin," ujar Fajar Panjaitan, Pejabat Setdaprov DKI Jakarta dalam sambutan mewakili Gubernur, pada acara pembukaan acara bertema "Kartininye Jakarte", Senin (16/4/2012) di Balaikota. Acara "Kartininye Jakarte", merupakan rangkaian kegiatan memperingati hari Kartini yang identik sebagai hari emansipasi perempuan nasional yang menekankan pada "Peran Perempuan dan Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia". DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) DKI Jakarta menginisiasi kegiatan ini bekerjasama dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) pimpinan Tati Fauzi Bowo, serta organisasi emansipasi wanita KOWANI pimpinan Dr. Dewi Motik. Nita Yudi selaku Ketua Umum DPP IWAPI mengaku lega dengan jawaban Gubernur diatas, pasalnya selama ini masih banyak pengaduan masyarakat yang merasa kesulitan dalam mengakses 3 hal yang menjadi kegalauan IWAPI tersebut, yakni soal ijin domisili usaha bagi UMKM, pendidikan dan kesehatan bagi warga miskin. "Kami merasa lega dengan jawaban Gubernur, sehingga kedepannya agar tak ada lagi yang merasa kesulitan menjalankan usaha karena kesulitan mengurus ijin domisili. Begitu juga dengan masalah pendidikan dan akses gakin, kalau masyarakat mudah mendapatkan pendidikan dan fasilitas kesehatan, diharapkan akan membantu meringankan beban, sehingga pe-er berikutnya adalam dalam pemberdayaan masyarakat terutama perempuan untuk mensejajarkan diri dalam perannya dengan pria dan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kewirausahaan," ungkap Nita Yudi. Fajar Panjaitan dalam sambutannya mewakili Gubernur juga menyampaikan pentingnya pemberdayaan perempuan di Jakarta, mengingat Jakarta adalah selain sebagai kota modern setara dengan Shanghai, Singapura dan Mumbay, juga merupakan Ibukota Negara. Disinilah IWAPI dapat mengambil peran dalam upaya melakukan pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian, dengan perputaran lebih dari 70 persen uang di Jakarta, kota ini menjadi barometer nasional dalam hal kesetaraan jender di bidang ekonomi. “Iwapi merupakan organisasi yang diharapkan menjadi pendorong kemajuan perekonomian rakyat terutama di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dikarenakan diperkirakan sebanyak 70 persen uang yang beredar di negara ini berputar di Jakarta,” kata Fajar. "Memperingai hari Kartini, Iwapi bertekad kuat memajukan kaum perempuan di Indonesia seperti dicita-citakan oleh R.A. Kartini, Pejuang emansipasi wanita yang tidak menginginkan wanita hanya berkiprah sebatas di dapur, di kasur dan di sumur saja,” tegas Nita Yudhi. Rangkaian acara "Kartininye Jakarte", berlangsung di aula Balaikota Pemprov DKI Jakarta dengan berbagai kegiatan seperti talkshow dan bazaar. Dalam talkshow yang berlangsung setiap hari sampai Kamis 19 April mendatang, menghadirkan narasumber seperti Fauzi Bowo-Gubernur DKI, Martha Tilaar, Nita Yudi, Dewi Motik dan sejumlah narasumber lainnya. Sementara untuk bazaar, menghadirkan beragam produk anggota IWAPI DKI Jakarta serta aneka kuliner. Acara juga diramaikan dengan fashion show beragam busana karya wanita pengusaha IWAPI DKI Jakarta. Hanna Marlina sebagai pengurus IWAPI DKI Jakarta dan wakil ketua panitia penyelenggara acara "Kartininye Jakarte", menyatakan bahwa acara peringatan hari kartini ini dilaksanakan dengan maksud untuk semakin mempererat sinergitas internal IWAPI DKI Jakarta, maupun dengan lembaga lain seperti pemerintah dan organisasi pemberdayaan perempuan lainnya. Karena begitu pentingnya peran perempuan, dan selama ini terbukti dapat berperan aktif dalam kegiatan perekonomian nasional. Berdasar keterangan Sekretaris Umum Iwapi DKI Jakarta, Uchi Hardiman, saat ini terdapat 280 wanita pengusaha yang tergabung dan aktif dalam wadah Iwapi DKI Jakarta. Jumlah itu akan terus bertambah seiring dilakukannya berbagai upaya melakukan sosialiasi dan rekrutmen anggota, serta seiring dengan upaya pencapaian target DPP IWAPI yang ingin menciptakan satujuta wanita pengusaha hingga 2015 mendatang. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun