Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mpsyndicates

Ghost Writer "MENGUBAH PROBLEM MENJADI PROFIT" 085773537734 writerpreneur@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WESC 2010: Tiga Hari Pertama Paviliun Indonesia Dikunjungi 54.610 Pengunjung

6 Mei 2010   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Partisipasi Indonesia di ajang terbesar ketiga di dunia --setelah Olimpiade dan Piala Dunia--telah dinanti dan menjadi perhatian seluruh bangsa dunia ini akan semakin menempatkan Indonesia pada peta dunia. Paviliun Indonesia merupakan salah satu hasil dari usaha Indonesia Incorporated yang melibatkan tidak hanya pemerintah Indonesia namun juga pemerintah daerah, mitra swasta dan BUMN untuk menampilkan yang terbaik dari Indonesia”, kata Mendag Mari Pangestu pada pembukaan Paviliun Indonesia pada tanggal 1 Mei 2010.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa selaku Ketua Tim Pengarah World Expo 2010 untuk Indonesia, didampingi oleh Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu selaku Ketua Panitia Pelaksana pada tanggal 1 Mei 2010 secara resmi membuka Paviliun Indonesia di WESC Shanghai, RRT. Dengan menampilkan keragaman yang dimiliki, Indonesia memukau para pengunjung sehingga pada pembukaan di hari pertama Paviliun Indonesia telah dikunjungi sekitar 15.380 pengunjung; hari ke-2 sebanyak 21.630 pengunjung; hari ke-3 sebanyak 17.600 pengunjung.

“Partisipasi Indonesia di ajang terbesar ketiga di dunia --setelah Olimpiade dan Piala Dunia--telah dinanti dan menjadi perhatian seluruh bangsa dunia ini akan semakin menempatkan Indonesia pada peta dunia. Paviliun Indonesia merupakan salah satu hasil dari usaha Indonesia Incorporated yang melibatkan tidak hanya pemerintah Indonesia namun juga pemerintah daerah, mitra swasta dan BUMN untuk menampilkan yang terbaik dari Indonesia”, kata Mendag Mari Pangestu pada pembukaan Paviliun Indonesia pada tanggal 1 Mei 2010.

Seperti Negara-negara lainnya, Promosi Nation Branding merupakan salah satu tujuan utama partisipasi Indonesia mengingat dalam enam bulan penyelenggaraannya panitia WESC menargetkan lebih dari 70 juta jumlah pengunjung baik dari RRT maupun seluruh dunia.

“Dengan jumlah pengunjung yang sangat besar tersebut, WESC merupakan sebuah kesempatan baik bagi Indonesia untuk mempromosikan Indonesia (nation branding). Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah maju jauh ke depan dibanding negara-negara berkembang lain, dengan pembangunan ekonomi yg pesat, dimana pertumbuhan ekonomi RI adalah yang ketiga tertinggi setelah RRT dan India, demokrasi di Indonesia juga semakin matang, yang menjadikan kita sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Reformasi di segala bidang juga tengah dilakukan. Beberapa perkembangan inilah yang kita ingin tunjukkan ke dunia internasional melalui WESC. Oleh karena itu Indonesia memilih tema BioDiverseCity untuk menunjukkan keberagaman dan kekayaan Indonesia dengan kehidupan harmonis masyarakatnya yang hidup berdasarkan warisan kebudayaan, dan pada saat yang sama kita bergerak maju dengan hidup dalam demokrasi dan modernisasi,” ujar Mari Pangestu lebih lanjut.

Acara pembukaan Paviliun Indonesia ini juga dihadiri oleh perwakilan dari anggota Komisi VI DPR RI, Duta Besar RI untuk Beijing, perwakilan dari pemerintah serta mitra dari sektor swasta Indonesia. Pembukaan ditandai dengan memainkan gamelan Bali bersama, pemotongan tumpeng dan pengguntingan pita yang dilanjutkan dengan kunjungan keliling Paviliun. Paviliun Indonesia dengan ‘Indonesia is BioDiverseCity’ juga menceritakan hal-hal tersebut dengan kegiatan yang akan dilakukan selama 6 bulan ekspo berlangsung, diantaranya bisnis forum, musik dan budaya mulai dari tradisional hingga modern serta kuliner Indonesia.

Dalam sambutan pembukaannya, Menko Perekonomian menyampaikan selamat kepada Indonesia dan seluruh pihak yang mendukung terealisasikannya Paviliun Indonesia karena menunjukan eksistensi Indonesia di mata internasional dan masyarakat RRT. “Melalui ekspo ini, kita bersama sama harus dapat merubah paradigma Indonesia tidak hanya sebuah pasar bagi perdagangan, namun juga negara yang dalam perkembangan telah berubah secara positif dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini akan menunjukan kemajuan perkembangan ekonomi di Indonesia,” Hatta Rajasa menegaskan.

Selama WESC 2010, Indonesia akan membawa Perdagangan, Pariwisata dan Investasi (Trade, Tourism and Investment) dengan menampilkan budaya Indonesia, mengadakan bisnis forum dan menampilkan produk Indonesia yang sudah masuk ke perdagangan dunia. Menko Hatta Rajasa lebih lanjut menyampaikan bahwa dengan pelaksanaan penuh ACFTA yang sudah disiapkan puluhan tahun silam, Indonesia perlu meningkatkan volume perdagangan dan memperbaiki fundamental perindustrian seperti infrastruktur, memperlancar arus barang ataupun menjaga agar produk Indonesia memenuhi standar internasional. Untuk meningkatkan hubungan ekonomi RI-RRT, kedua negara telah sepakat membentuk kelompok kerja untuk menjaga keseimbangan perdagangan antara dua negara.

Dalam kaitan ini Mendag Mari Pangestu juga menjelaskan bahwa untuk bersaing dengan produk RRT Indonesia harus meningkatkan nilai tambah berbasis alam dan kreativitas dan memproduksi produk kelas medium hingga high-end dengan kreativitas dan keunggulan desain. Indonesia juga perlu memanfaatkan ketersediaan barang barang modal asal RRT seperti mesin-mesin produksi dan bahan bahan baku dan penolong yang relatif lebih murah dari impor negara lain, sehingga dapat membantu produksi industri nasional termasuk UKM yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai tambahnya.

Paviliun Indonesia terbagi dalam tiga zona: Zona Bio menampilkan kekayaan alam Indonesia, Zona Keragaman memamerkan peralatan yang digunakan oleh komunitas tradisional dalam bercocok tanam dan kehidupan modern Indonesia, serta Zona Kota memperlihatkan kearifan bangsa Indonesia dan Area Kuliner, yaitu makanan dan minuman. Beberapa produk Indonesia yang memiliki merek yang cukup dikenal di Indonesia maupun di kawasan juga turut berpartisipasi mempromosikan produk mereka agar semakin dikenal di pasar RRT dan global, seperti Teh Sosro, Bir Bintang, Kacang Garuda, Kopi Kapal Api, Kopi Luwak, Krupuk dan produk perikanan merek Fina, produk makanan dari PT Mayora, Kecap ABC, dan sebagianya. Pengunjung yang cukup antuasias mengunjungi Paviliun Indonesia diharapkan akan terus meningkat sehingga masyarakat RRT dan dunia mengenal lebih dekat Indonesia. Diharapkan setelah enam bulan pelaksanaan ekspo ini akan terjadi multiflier effect bagi Indonesia dalam hal pariwisata, perdagangan dan investasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun