Responsivitas juga mencakup kemampuan untuk mengadopsi inovasi. Evaluasi berkelanjutan harus mencakup penilaian terhadap kemampuan organisasi untuk mengintegrasikan teknologi baru, metodologi kerja, dan praktik terbaik ke dalam operasional sehari-hari.
Penyusunan Rencana Aksi dan Pembaruan Berkala
Hasil evaluasi memerlukan langkah selanjutnya. Menetapkan rencana aksi yang jelas dengan tanggung jawab yang ditetapkan dan jadwal implementasi adalah langkah krusial. Selanjutnya, pembaruan berkala terhadap rencana aksi memastikan bahwa organisasi tetap adaptif terhadap perubahan.
Kesimpulan
Strategi evaluasi berkelanjutan membuka jalan menuju tata kelola TI yang responsif di era digital. Dengan memahami kebutuhan unik organisasi, membentuk kerangka kerja evaluasi terintegrasi, melibatkan pemangku kepentingan, memonitor ancaman keamanan, mengukur kematangan proses TI, menggunakan data berbasis kinerja, mengembangkan kapabilitas personel, menguji keandalan sistem, mengintegrasikan inovasi, dan menyusun rencana aksi yang efektif, organisasi dapat mencapai tingkat responsivitas yang tinggi.
Keberlanjutan evaluasi bukan hanya tentang kepatuhan tetapi juga tentang menciptakan budaya responsif terhadap perubahan. Dengan mengadopsi strategi evaluasi berkelanjutan, organisasi dapat memposisikan diri untuk meraih peluang, mengelola risiko, dan mencapai keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis yang terus berubah. Opini ini menggarisbawahi pentingnya memandang evaluasi sebagai investasi jangka panjang untuk kesuksesan dan ketahanan organisasi di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI