Mohon tunggu...
Maharini Nabela
Maharini Nabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika Semester 7 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi Keraguan Vaksinasi: Pelajaran dari Tokoh Karen dan Moralitas dalam Meme Internet

19 September 2023   14:44 Diperbarui: 19 September 2023   14:53 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi telah membawa kita ke dalam dunia yang tak terduga, di mana berbagai macam isu dan konflik muncul di tengah-tengah upaya kita untuk melindungi kesehatan dan keselamatan bersama. Salah satu isu yang muncul dengan cukup mencolok adalah perdebatan seputar vaksinasi. Terlepas dari bukti ilmiah yang mendukung keamanan dan efektivitas vaksin, terdapat sekelompok orang yang skeptis terhadap vaksinasi.

Di tengah perdebatan ini, sebuah artikel menarik muncul dalam "Journal of Gender Studies" tahun 2023 dengan judul yang mengundang perhatian: "Good Karen, Bad Karen: visual culture and the anti-vaxx mom on Reddit." Artikel ini menggali penggunaan tokoh Karen dan ibu anti-vaksin dalam meme internet pro-vaksin di Reddit, memberikan sorotan pada penggambaran moralistik dan reduktif terhadap sikap vaksin.

Dalam membahas artikel ini, kita akan memasuki dunia kompleks memahami keraguan vaksinasi, bagaimana tokoh Karen muncul sebagai representasi kemarahan moral, dan mengapa pendekatan moralistik dalam mengatasi keraguan vaksin mungkin perlu diperdebatkan. Mari kita membuka tirai dan memasuki dunia penelitian ini.

Menggali Fenomena Karen dalam Dunia Digital

Artikel ini memandu kita melalui perjalanan yang menarik dalam memahami peran tokoh Karen dan ibu anti-vaksin dalam ranah digital. Di platform Reddit, dua tokoh ini digunakan sebagai bahan meme yang menciptakan narasi visual. Bagi yang belum tahu, "Karen" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang sering kali memprotes atau mengeluh secara berlebihan, biasanya dengan tindakan yang tidak masuk akal.

Penelitian ini menunjukkan bagaimana para pendukung vaksin di Reddit mengadopsi tokoh Karen sebagai subversi terhadap tokoh ibu pejuang yang semula dimaksudkan untuk memberdayakan para skeptis vaksin. Mereka menggunakan tokoh Karen untuk memerangi penyebaran informasi palsu atau pernyataan anti-vaksin. Namun, di dalam upaya ini, penelitian menyoroti bagaimana penggambaran moralistik dan reduktif dari sikap vaksin dapat terwujud melalui meme-meme ini.

Pertarungan Moral dan Otoritas Pengetahuan

Artikel ini juga mengusik pertanyaan yang lebih dalam: Mengapa kita merasa perlu untuk mengedepankan aspek moral dalam perdebatan vaksinasi? Pertarungan moral dan otoritas pengetahuan menjadi fokus yang menarik. Di satu sisi, ada upaya untuk menunjukkan bahwa vaksinasi adalah tindakan yang bertanggung jawab secara moral untuk melindungi kesehatan bersama dan kekebalan kelompok. Di sisi lain, ada perlawanan yang berakar dalam ketidakpercayaan terhadap otoritas kesehatan dan pengetahuan ilmiah.

Pertanyaan ini menggugah pemikiran kita tentang bagaimana kita mencoba untuk memengaruhi orang-orang dalam perdebatan vaksinasi. Apakah pendekatan moralistik yang digunakan dalam meme ini memang efektif, ataukah kita seharusnya mencari pendekatan yang lebih beragam dan inklusif yang dapat berbicara dengan audiens yang lebih luas?

Keraguan Vaksin dan Filter Bubble

Artikel ini juga memperkenalkan kita pada konsep "filter bubble" dan "echo chamber," yang menggambarkan bagaimana kita sering kali terjebak dalam lingkaran informasi yang memperkuat pandangan dunia yang sudah ada. Ketika kita berbicara tentang vaksinasi, ini dapat menjadi tantangan besar, karena kita cenderung berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pandangan serupa dengan kita.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita dapat berkomunikasi dengan mereka yang berada di luar lingkaran kita, mereka yang mungkin telah kehilangan kepercayaan pada otoritas kesehatan dan ilmiah. Artikel ini menekankan pentingnya mengembangkan pesan pro-vaksinasi yang dapat merangkul audiens yang lebih luas dan menghindari jatuh ke dalam perangkap echo chamber.

Melihat ke Masa Depan

Terlepas dari semua kompleksitas yang diuraikan dalam artikel ini, pesan pentingnya adalah bahwa kita harus berusaha lebih keras untuk memahami keraguan vaksinasi. Penggunaan tokoh Karen dan ibu anti-vaksin dalam meme mungkin memiliki niat baik untuk melawan penyebaran informasi palsu, tetapi kita juga perlu mengenali bahwa pendekatan moralistik tidak selalu berhasil.

Pandemi ini telah mengajarkan kita bahwa tantangan kesehatan global memerlukan kerja sama dan pemahaman yang mendalam tentang keraguan dan perbedaan pandangan. Dalam konteks Indonesia, di mana vaksinasi adalah bagian kunci dalam upaya menangani pandemi dan melindungi masyarakat, kita perlu mempertimbangkan bagaimana kita dapat berbicara dengan mereka yang merasa skeptis terhadap vaksinasi, tanpa menghakimi atau mengabaikan pandangan mereka.

Kesimpulan

Kita harus mengambil pelajaran dari penelitian ini untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik. Dalam konteks Indonesia, di mana vaksinasi adalah bagian kunci dalam upaya menangani pandemi dan melindungi masyarakat, penting bagi kita untuk mengeksplorasi berbagai cara untuk mengatasi keraguan vaksinasi.

Salah satu pendekatan yang mungkin adalah melibatkan komunitas dan pemimpin masyarakat lokal dalam menyebarkan informasi tentang vaksinasi. Mereka mungkin lebih dapat diakses oleh orang-orang yang merasa skeptis terhadap pesan dari otoritas yang lebih besar. Menggunakan cerita dan pengalaman nyata dari individu yang telah divaksinasi juga dapat menjadi cara yang kuat untuk mengkomunikasikan manfaat vaksinasi.

Selain itu, penting bagi kita untuk mendukung penelitian dan pendidikan yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan bukti-bukti ilmiah dalam mendukung vaksinasi. Mengatasi keraguan vaksinasi bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kerja sama dan pemahaman yang lebih dalam, kita dapat melangkah menuju masyarakat yang lebih aman dan sehat.

Penelitian ini mengingatkan kita bahwa pendekatan moralistik, seperti yang terlihat dalam meme-meme tokoh Karen dan ibu anti-vaksin, mungkin tidak selalu efektif dalam mengubah pikiran orang. Kita perlu mencari cara yang lebih bijak, empatik, dan inklusif untuk berbicara dengan mereka yang memiliki keraguan tentang vaksinasi.

Akhirnya, di tengah berbagai perbedaan pendapat, kita semua memiliki tujuan yang sama: untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kita sendiri, keluarga, dan masyarakat. Mungkin saatnya bagi kita semua untuk berusaha lebih keras mendengarkan, memahami, dan merangkul satu sama lain dalam perjalanan menuju penyelesaian pandemi ini. Dengan itu, kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam upaya vaksinasi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun