Mohon tunggu...
Mahardy Purnama
Mahardy Purnama Mohon Tunggu... Guru - Pecinta Sejarah

Pecinta Sejarah dan Sastra. Suka nonton sepakbola dan koleksi buku.

Selanjutnya

Tutup

Bola

5 Pesepakbola Hebat yang Tidak Diminati Timnas

25 Juli 2024   09:22 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:24 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pemain bola hebat yang pernah bermain di lapangan hijau. Mereka bermain di klub-klub papan atas Eropa dan merasakan kompetisi Liga Champions. Namun, meskipun telah bermain di level tertinggi sepakbola, mereka tidak atau kurang diminati tim nasional negara mereka. Salah satu sebabnya adalah banyaknya pemain berkualitas di negara mereka yang memiliki posisi yang sama dengan mereka. Berikut sederet pesepakbola hebat yang minim bermain di timnas bahkan tidak dipanggil sama sekali.

1. Giovanne Elber

Kalau Anda menyaksikan sepakbola di era 90an akhir dan awal 2000an, Anda tidak akan asing dengan nama yang satu ini. Dia salah satu punggawa kunci Bayern Munchen memenangkan gelar Liga Champions musim 2000/2001. Selama enam musim membela The Bavarians, Elber total membukukan 139 gol dari 266 penampilan. Ia sekali menjadi top skor Bundesliga di musim 2002/2003. Empat titel Bundesliga dan tiga titel DFB Pokal pernah dirasakannya.

Malang bagi Elber, meskipun mencatatkan statistik yang baik di klub, ia kurang diminati pelatih timnas Brazil. Masalahnya, di era tersebut Brazil memiliki segudang pemain hebat. Di posisi striker, Elber harus bersaing dengan Luis Ronaldo, Rivaldo, Amoroso, dan mungkin Ronaldinho. Elber hanya bermain 15 kali untuk timnas Brazil dan mencetak 7 gol dan tidak pernah dipanggil pelatih untuk kompetisi akbar semisal Piala Dunia dan Copa America.

2. Mario Jardel

Mario Jardel memiliki nasib yang mirip dengan seangkatannya, Giovane Elber. Ia hanya hidup di waktu yang tidak tepat, harus bersaing dengan nama besar seperti Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho. Padahal jika melihat penampilannya, ia layak masuk skuad utama untuk Copa America 1999 dan Piala Dunia 2002.

Jardel telah mencetak lebih dari 200 gol sepanjang karirnya sebagai pesepakbola professional. Musim tergilanya ketika Jardel bermain untuk Porto selama empat musim (1996-2000). Selama empat musim tersebut, Jardel selalu meraih gelar sepatu emas Liga Portugal. Di Liga ia mencetak 129 gol dari 125 penampilan.

Pemain kelahiran Portaleza, Brazil, tahun 1973 ini kemudian pindah ke Liga Turki bergabung dengan Galatasaray. Meskipun hanya semusim, Jardel sukses membawa Galatasaray menjuarai Piala UEFA mengalahkan Arsenal di final lewat adu penalti.

Jardel kembali ke Liga Portugal setelah semusim di Galatasaray, untuk bergabung dengan Sporting Lisbon, musuh klub yang ia bela sebelumnya. Hebatnya lagi di musim perdananya bersama Sporting Lisbon, Jardel sukses menjuarai Liga Portugal dan Piala Portugal sekaligus mencatatkan namanya sebagai Top Skor dengan 42 gol dari 32 penampilan. Torehan gol tersebut membawanya meraih Golden Boot Eropa untuk kedua kalinya. Sebelumnya ia telah raih ketika berseragam Porto.

Akan tetapi, meskipun sejumlah gelar dan prestari individu di Eropa telah diraih, Mario Jardel tidak diminati pelatih Brazil ketika itu. Ia hanya dipanggil untuk kompetisi Copa America 2001. Itupun Brazil gagal di Perempat final karena kalah dari Honduras. Dan Jardel tidak mencetak satu bijipun gol. Bersama timnas Brazil, Jardel hanya bermain sebanyak 10 kali dan mencetak satu gol saja. Miris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun