Dan ternyata, hasil buruk tahun 2015 terulang lagi. Bermain tanpa gol di waktu normal dan extra time, Argentina tumbang di babak adu penalti. Lebih buruk lagi, karena Messi menjadi salah satu pemain yang gagal memasukkan bola ke gawang Claudio Bravo.Â
Messi berduka. Messi menangis.Â
Terlihat ia sangat frustrasi. Apalagi para pecinta sepakbola kembali membandingkannya dengan Cristiano Ronaldo yang baru saja menjuarai EURO di tahun yang sama. CR7 dianggap lebih sukses ketimbang Messi karena berhasil membawa timnas Portugal menjadi juara.
Beberapa saat setelah pertandingan mengecewakan melawan Chile, secara mengejutkan Messi mengumumkan pensiun dari timnas Argentina. Â Fans bersedih dan berharap Messi menarik keputusannya tersebut. Mungkin karena banyak yang mendesaknya untuk kembali bermain bersama timnas, termasuk Presiden Argentina Mauricio Macri, akhirnya Messi bersedia comeback.
Setelah gagal di dua gelaran berturut-turut, Piala Dunia 2018 dan Copa America 2019, Argentina kembali masuk final pada Copa America 2021. Saya sebenarnya yakin Brazil kembali menjadi juara di Copa America tahun ini. Selain unggul sebagai tuan rumah, Brazil juga diisi oleh pemain kelas dunia di setiap lini. Sebut saja Alisson Becker dan Ederson Moraes di bawah mistar gawang. Marquinhos dan Thiago Silva di belakang. Casemiro dan Fabinho di lini tengah. Dan di lini depan ada pemain termahal dunia, Neymar Junior.
Sementara di kubu Argentina lebih mengandalkan pemain muda yang belum banyak pengalaman di kompetisi akbar. Nama-nama yang akrab di telinga, sebut saja Higuain, Icardi, Dybala, dan Ever Banega, tidak lagi dipanggil oleh pelatih Lionel Scaloni. Sebagai gantinya Scaloni memanggil nama-nama yang tidak begitu terkenal seperti Rodrigo De Paul, Joaquin Correa, dan Angel Correa, dan kiper Aston Villa yang baru mulai dikenal dunia, Emiliano Martinez.
Merajai klasemen Grup A, Messi dkk melibas Ekuador 3-0 di perempat final dan menang susah payah atas Kolombia di semifinal lewat drama adu penalti. Partai final Idealpun terjadi, Brazil bertemu Argentina.
Saya katakan di awal, saya adalah fans timnas Brazil sejak kecil. Saya akan senang jika Brazil juara lagi tahun ini. Tapi saya tidak bisa membohongi hati kecil saya, saya berharap melihat Lionel Messi sukses bersama timnas Argentina. Meskipun sekali saja dalam seumur hidup saya.
Harapan saya bukan tanpa alasan. Saya akui Messi adalah pemain sepakbola terbaik di dunia. Ia telah mendapatkan segalanya bersama Barcelona. Akan indah melihat pemain terbaik dunia bisa memenangkan gelar bergengsi bersama timnasnya. Terlebih lagi Messi telah berusia 34 tahun. Dengan usianya yang telah memasuki usia senja bagi seorang pesepakbola professional, mungkin saya tidak akan melihatnya lagi bermain di Copa America atau Piala Dunia edisi mendatang. Mungkin saja. Sebab itu saya berharap sebelum gantung sepatu, setidaknya bisa melihat Messi satu kali saja mengangkat trofi bersama timnas senior Argentina.
Saya tidak terlalu kecewa Brazil juara karena saya sudah sering melihat tim berjuluk Selecao menjadi juara.Â
Tapi seumur hidup, saya baru melihat timnas Argentina menjuarai kompetisi bergengsi. Memang ada satu trofi yang dimenangkan Messi bersama timnas Argentina, yaitu juara Olimpiade 2008 di Beijing. Tetapi ia termasuk kategori timnas U-23, dan saya tidak pernah menyaksikan kompetisi tersebut.