Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Model - Art Modeling

Hanya seorang lelaki biasa yang senang mendengar hatimu bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balik Jejak Waktu: Untuk Bachta

21 Januari 2025   04:47 Diperbarui: 21 Januari 2025   04:47 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama tersimpan rahim waktu  
Gema lembut lembah bisu  
Langkahmu hadir antara bait-bait  
Mengiris sepi, menautkan langit darat  

Dasein, benih kata tertanam  
Grup itu gugur, daun tua meluruh  
Takdir, penyair setia  
Menuliskan kita satu aksara  

Betapa kaget, jejakku tersimpan  
Nomorku, angka melesak ingatan  
Kau, teman puisi hangat  
Bintang malam kalimat penat  

Penjaga sunyi dalam nyala  
Cerita terukir saat kata-kata renta  
Aksara luhur, kabut pagi  
Memeluk Gunung Mahameru  

Pohon waktu, ranting aksara berlumut  
Roh kata di hutan berujung  
Langit terpecah, bait menghujan deras  
Bumi meminum takdir, akar tumbuh hingga  

Teman puisi abadi  
Larik rangkaian menjadi saksi  
Dunia runtuh, retak terjahit penuh  

Mari mendaki puncak absurditas  
Semesta terurai kanvas ilusi  
Bachta, mantra waktu yang hidup  
Pengawal sunyi, penjaga cahaya cerita

**

M Sanantara
Bgr, 21012025 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun