Mohon tunggu...
Jarot Mahardika
Jarot Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Terus belajar

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terhadap Ide Besar, Ini yang Biasa Terjadi

3 Maret 2014   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide berarti rancangan yg tersusun di pikiran, atau kata lainnya gagasan, cita-cita. Orang yang berpikir pasti memiliki ide atau gagasan, sekecil apapun itu. Saking banyaknya ide dalam pikiran, seringkali seseorang tidak mampu melaksanakan semua ide yang tercetus.

Banyak ide tapi tak banyak yang istimewa. Tidak istimewa karena sudah banyak orang yang memiliki ide serupa, atau bahkan sudah ada yang berhasil mewujudkan idenya. Istimewanya ide adalah ketika ia diwujudkan, tidak semata menjadi buah pikiran saja. Pelaksanaan ide sama pentingnya dengan ide itu sendiri. Banyak orang memiliki ide yang hanya sekedar ide, bahkan mungkin tanpa sempat diungkapkan atau ditulis, sayang sekali jika itu terjadi.

Ide memiliki peranan besar pada terjadinya sesuatu, ide merubah dunia. Wright bersaudara berhasil mewujudkan idenya yaitu “terbang”, terbang yang hanya bisa dilakukan secara alamiah oleh burung ternyata juga bisa dilakukan oleh manusia dengan bantuan alat yaitu pesawat. Bermula dari ide kemudian diwujudkan melalui percobaan-percobaan hingga akhirnya seperti sekarang, kita bisa bepergian kemana saja menggunakan pesawat “terbang” menempuh jarak yang jauh dengan waktu yang relatif singkat. Bayangkan jika ide “terbang” tidak ada, semua bermula dari ide.

“Terbang” adalah sebuah ide besar, ide yang luar biasa dan pasti banyak mendapat rintangan untuk mewujudkannya. Berikut adalah reaksi-reaksi yang “wajar” namun tidak sewajarnya terjadi terhadap ide besar:

1.Dicuekin

Dicuekin adalah hal yang paling mungkin dialami ketika kita mengemukakan sebuah ide besar. Jangan menyerah, tunjukkan pada dunia, wujudkan ide itu hingga mengundang perhatian semua orang. Ide besar selalu tidak lumrah dan nyaris tidak mungkin diwujudkan, jadi itu hal wajar ketika dicuekin.

2.Ditertawakan

Ini adalah reaksi aktif pertama yang akan terjadi ketika ide besar Anda diungkapkan, ya.. ditertawakan. Setiap orang memiliki pikiran yang berbeda, wajar jika pikiran Anda tidak sama lalu ditertawakan. Apalagi Anda adalah pencetus sebuah ide besar. Ide besar dimiliki orang besar, jangan berkecil hati, orang yang mentertawakan Anda barangkali tidak bisa menjangkau pikiran hebat Anda. Ini masalah waktu saja, wujudkan ide Anda dan lihat siapa yang tertawa belakangan.

3.Dicemooh

Ini adalah reaksi negatif. Bukan berarti harus ditanggapi negatif juga. Seperti saya ungkapkan di atas, ide besar selalu menimbulkan pertentangan. Ide besar adalah milik orang-orang besar, ide besar selalu mendobrak kemapanan dan stagnasi pemikiran, wajar jika dicemooh. Orang-orang telah terlalu nyaman dengan keadaan yang ada, bisnisnya sudah mapan barangkali, wajar jika ada ide besar yang dapat menganggu kemapanannya, mereka menjatuhkan Anda.

4.Dianggap Gila

Jika ide Anda adalah ide yang benar-benar baru, meskipun itu sesuatu yang besar Anda sangat mungkin dianggap gila. Di zaman seperti sekarang, siapakah yang tidak berpikir bahwa Bumi itu bulat? Gagasan bahwa Bumi itu bulat adalah gagasan gila pada awalnya, selama ratusan tahun gagasan itu dipertentangkan, penggagasnya dianggap gila, dicemooh, dan pastinya ditertawakan. Sekarang, sejak bangku Sekolah Dasar kita telah meyakini dan membuktikan bahwa Bumi itu bulat.

Memiliki ide besar membutuhkan keberanian!



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun