Mohon tunggu...
Mahardhika Berliandaldo
Mahardhika Berliandaldo Mohon Tunggu... Penulis - Analis Kebijakan

Penulis dan Peneliti Bidang Science and Technology, Tourism, and Creative Economy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Geliat Wisatawan Mancanegara di Bali

9 April 2022   11:30 Diperbarui: 9 April 2022   11:48 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                     Pantai Dreamland Bali (Sumber: traveloka.com) 

Pembukaan penerbangan internasional telah dimulai sejak awal Februari 2022 yang lalu khususnya untuk para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) non Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pintu masuk internasional tersebut di mulai dari Bali dengan tujuan untuk meningkatkan gairah pariwisata serta mampu membangkitkan ekonomi di daerah tersebut. 

Sesuai arahan Satgas Penanganan Covid-19, saat ini Para pelaku PPLN hanya perlu menunjukkan hasil tes RT-PCR negatif Covid-19 dari negara asal yang diambil dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Selain itu, PPLN yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua dan booster tidak perlu menjalankan karantina saat tiba di Indonesia. Akan tetapi PPLN tetap harus menerapkan protokol Kesehatan yang ketat selama PPLN di Bali.

Adanya kebijakan tersebut, membuka kesempatan bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk dapat menikmati panorama dan keindahan di Indonesia khususnya Bali. Kebijakan tersebut tidak terbatas pada wisatawan bagi 19 negara yang sebelumnya telah mendapatkan ijin masuk ke Bali, akan tetapi mengundang wisatawan yang berasal dari 23 negara lainnya yang telah mendapatkan ijin Visa on Arrival. 

It’s time for Bali merupakan tagline yang digaungkan sejak 7 Maret 2022 untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara serta quality of spending para wisatawan. Sejak dibukanya pintu gerbang tersebut, wisatawan mancanegara sudah mencapai 21.748 orang per tanggal 30 Maret 2022 yang masuk melalui Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan asal Rusia, Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Jerman masih mendominasi jumlah kunjungan di Bali.

Peningkatan jumlah wisatawan selama 2 bulan terakhir ini, disambut secara optimis oleh para pelaku pariwisata dan juga masyarakat setempat. Sudah dua tahun terakhir ini pariwisata bali dan ekonomi masyarakat mengalami keterpurukan. Berdasarkan data dari BPS, Pertumbuhan PDRB selama tahun 2020 & 2021 mengalami penurunan dari tahun 2019 yakni sebesar -11,13% & -12,75%.

Terpuruknya perekonomian bali tersebut dikarenakan tidak adanya aktivitas pariwisata selama pandemi Covid-19. Penurunan wisatawan mancanegara selama dua tahaun terakhir menjadi hal yang sangat tidak diharapkan oleh semua pihak, akan tetapi diharapkan tahun 2022 ini merupakan motivasi awal dalam pemulihan serta peningkatan pariwisata di Indonesia khususnya Bali.

Hingga saat ini telah ada 10 maskapai penerbangan internasional yang telah beroperasi di Denpasar, dan jumlah maskapai ini akan terus bertambah di kemudian hari seiring dengan program pemulihan pariwisata di Bali yang dapat memikat sejumlah wisatawan serta para pelaku industry penerbangan. Sepadan dengan bertambahnya maskapai, pelaku bisnis pariwisata seperti perhotelan terus berbenah untuk dapat menjamin kenyaman para wisawatan serta lokasi-lokasi destinasi wisata yang dapat memberikan kepuasan bagi para wisatawan.

Berdasarkan data dari BPS terkait Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali, pada bulan Februari 2022 tercatat sebesar 14,86 persen, mengalami peningkatan sebesar 5,87 poin dibandingkan dengan TPK pada bulan Februari 2021 (y-o-y). Peningkatan TPK (y-o-y) tercatat pada seluruh kelas hotel berbintang, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada kelas hotel bintang 1 setinggi 27,71 poin. Sedangkan, TPK hotel non bintang pada bulan Februari 2022 tercatat mencapai 6,32 persen, mengalami peningkatan setinggi 1,51 poin dibandingkan bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar 4,81 persen.

Pada bulan Februari 2022, rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang bulan Februari 2022 tercatat selama 2,19 hari, lebih tinggi bila dibandingkan rata–rata lama menginap tamu Indonesia yang tercatat selama 1,75 hari. Bila dilihat menurut kelas hotelnya, rata-rata lama menginap tamu asing di bulan Februari 2022 tertinggi tercatat pada hotel bintang dua (2,85 hari). 

Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu Indonesia tertinggi di bulan Februari 2022 juga tercatat pada hotel bintang lima (1,93 hari). Dibandingkan dengan Februari 2021 (y-o-y), rata-rata lama menginap tamu total (asing dan Indonesia) mengalami penurunan sedalam 0,90 poin yaitu dari 2,67 hari pada bulan Februari 2021 menjadi 1,77 hari pada bulan Februari 2022. Selengkapnya rincian rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun