Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kajahatan Apa yang Pernah Kamu Lakukan?

7 Juli 2022   13:12 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: creativemarket.com via Pinterest

Kejahatan Apa Yang Pernah Kamu Lakukan?

Kejahatan, dalam penafsiran universal, didefinisikan selaku kebalikan ataupun ketiadaan kebaikan. Ini dapat jadi konsep yang sangat luas, walaupun dalam pemakaian tiap hari kerap lebih kecil digunakan buat berdialog tentang kejahatan yang mendalam serta melawan kebaikan bersama. Perihal ini biasanya dilihat selaku mengambil sebagian mungkin wujud, semacam wujud kejahatan moral individu yang biasanya berhubungan dengan kata tersebut, ataupun kejahatan alam impersonal( semacam dalam permasalahan bencana alam ataupun penyakit), serta dalam pemikiran keagamaan, wujud setan. ataupun supranatural/ abadi. Sedangkan sebagian agama, pemikiran dunia, serta filosofi berfokus pada" kebaikan versus kejahatan", yang lain menyangkal keberadaan serta khasiat kejahatan dalam menggambarkan orang.

Kejahatan bisa menampilkan amoralitas yang mendalam, namun umumnya bukan tanpa bawah uraian tentang keadaan manusia, di mana perselisihan serta penderitaan( lih. Hinduisme) merupakan pangkal kejahatan yang sesungguhnya. Dalam konteks agama tertentu, kejahatan sudah ditafsirkan selaku kekuatan supernatural. Definisi kejahatan bermacam- macam, semacam halnya analisis motifnya. Unsur- unsur yang biasanya diasosiasikan dengan bentuk- bentuk individu dari kejahatan mengaitkan sikap yang tidak balance tercantum kemarahan, balas dendam, kebencian, trauma psikologis, kemanfaatan, keegoisan, ketidaktahuan, kehancuran serta pengabaian.

Dalam sebagian wujud pemikiran, kejahatan pula kadang- kadang dikira selaku biner antagonis dualistik yang bertentangan dengan kebaikan, di mana kebaikan wajib menang serta kejahatan wajib dikalahkan. Dalam budaya dengan pengaruh spiritual Buddhis, baik serta jahat dikira selaku bagian dari dualitas antagonis yang dengan sendirinya wajib diatasi lewat pencapaian Nirvana. Persoalan etis menimpa baik serta jahat dimasukkan ke dalam 3 bidang riset utama: meta- etika tentang watak baik serta jahat, etika normatif tentang gimana kita wajib berperilaku, serta etika terapan tentang permasalahan moral tertentu. Sedangkan sebutan ini diterapkan pada peristiwa serta keadaan tanpa perantara, wujud kejahatan yang dibahas dalam postingan ini mengandaikan satu ataupun lebih pelakon kejahatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun