Apa Itu Spektrum Autisme?
Spektrum autisme mencakup bermacam perbandingan pertumbuhan saraf, umumnya diucap selaku autisme serta secara formal ditunjuk kendala spektrum autisme( ASD). Orang autis dikatakan mempunyai kesusahan dengan interaksi sosial, serta menampilkan sikap serta atensi yang kaku serta kesekian. Mereka pula cenderung mempunyai respons yang tidak biasa terhadap input sensorik, tercantum sensitivitas besar ataupun rendah.
Kendala spektrum merupakan salah satu yang bisa bermanifestasi sangat berbeda dari orang ke orang: tiap orang cenderung menampilkan sebagian, namun tidak seluruh ciri yang terpaut dengannya, serta bisa jadi menunjukkannya ke tingkatan yang sangat berbeda.Â
Orang autis yang berbeda bisa jadi menampilkan ciri yang sangat berbeda, serta orang yang sama pula bisa timbul secara berbeda pada waktu yang berbeda.Â
Spektrum autisme secara historis dipecah jadi sebagian subkategori, namun terdapat persoalan selalu atas validitas divisi ini, serta edisi terkini dari manual diagnostik, Manual Diagnostik serta Statistik Kendala Mental( DSM- 5, diterbitkan pada 2013) serta Klasifikasi Penyakit Internasional( ICD- 11, dirilis pada tahun 2021) keduanya mencantumkan ASD selaku kendala tunggal.
Terdapat sebagian perselisihan menimpa kesesuaian sebutan kendala, serta banyak sumber lebih suka memakai sebutan autisme, ataupun keadaan spektrum autisme( ASC), daripada ASD.Â
Sedangkan psikiatri secara tradisional mengklasifikasikan autisme selaku kendala pertumbuhan saraf, sebagian memandang autisme selaku bagian dari neurodiversity, keragaman natural dalam pemikiran serta pengalaman manusia.Â
Pada pemikiran ini, yang dipromosikan oleh gerakan hak autisme, tidak terdapat yang salah dengan orang autis, namun ini tidak membatasi mereka jadi cacat serta berpotensi mempunyai kebutuhan sokongan yang besar.Â
Pemikiran yang relatif positif tentang autisme ini kadang- kadang menimbulkan gesekan antara pendukung autis serta tubuh amal autisme,[rujukan?] yang kerap mempromosikan pencarian obat buat autisme, serta pengobatan yang dirancang buat membuat kanak- kanak autis lebih semacam sahabat sebayanya.
Polemik lain dalam autisme tercantum yang ilmiah, politik serta filosofis, serta banyak yang mempunyai aspek ketiganya. Para ilmuwan masih berupaya buat memastikan apa yang menimbulkan autisme; itu sangat diwariskan serta diyakini paling utama genetik, namun terdapat banyak gen yang ikut serta, serta aspek area bisa jadi pula relevan.Â
Tidak jelas kenapa autisme biasanya terjalin bertepatan dengan ADHD, cacat intelektual, epilepsi, serta bermacam keadaan yang lain. Terdapat ketidaksepakatan yang lagi berlangsung tentang apa yang wajib dimasukkan selaku bagian dari spektrum autisme, apakah terdapat sub- tipe autisme yang berarti, serta berartinya identitas terpaut autisme pada populasi yang lebih luas.Â
Campuran kriteria yang lebih luas serta kenaikan pemahaman sudah menimbulkan tren ditaksir prevalensi autisme yang terus bertambah, menimbulkan kesalahpahaman universal kalau terdapat epidemi autisme serta berikan makan mitos kalau ini diakibatkan oleh vaksin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H