Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal tentang Bulan

14 April 2022   06:29 Diperbarui: 14 April 2022   06:42 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bulan merupakan salah satunya satelit natural Bumi. Dengan diameter dekat seperempat Bumi (sebanding dengan lebar Australia), ini merupakan satelit terbanyak kelima di Tata Surya, satelit terbanyak di Tata Surya relatif terhadap planet utamanya, serta lebih besar dari planet kerdil mana juga yang dikenal. 

Bulan merupakan objek bermassa planet yang membentuk badan berbatu yang berbeda, menjadikannya planet satelit di dasar definisi geofisika sebutan tersebut. 

Dia tidak mempunyai suasana, hidrosfer, ataupun medan magnet yang signifikan. Gravitasi permukaannya dekat seperenam dari Bumi( 0, 1654 gram). Bulan Jupiter Io merupakan salah satunya satelit di Tata Surya yang dikenal mempunyai gravitasi serta kepadatan permukaan yang lebih besar.

Mengorbit Bumi pada jarak rata- rata 384. 400 kilometer( 238. 900 mil), ataupun dekat 30 kali diameter Bumi, pengaruh gravitasinya sangat lelet memperpanjang hari Bumi serta ialah pendorong utama pasang surut Bumi. 

Orbit Bulan mengelilingi Bumi mempunyai periode sideris 27, 3 hari. Sepanjang tiap periode sinodik 29, 5 hari, jumlah permukaan yang nampak diterangi oleh Matahari bermacam- macam dari tidak terdapat sampai 100%, menciptakan fase bulan yang membentuk bawah buat bulan kalender lunar. 

Bulan terkunci secara pasang surut ke Bumi, yang berarti kalau panjang rotasi penuh Bulan pada porosnya sendiri menimbulkan sisi yang sama( sisi dekat) senantiasa menghadap Bumi, serta hari lunar yang agak lebih lama sama dengan sinode. Titik. Konon, 59% dari total permukaan bulan bisa dilihat dari Bumi lewat perpindahan perspektif sebab libration.

Uraian asal yang sangat diterima secara luas melaporkan kalau Bulan tercipta 4, 51 miliyar tahun yang kemudian, tidak lama sehabis Bumi, dari puing- puing dari akibat raksasa antara planet serta barang seukuran Mars yang diucap Theia. 

Setelah itu surut ke orbit yang lebih luas sebab interaksi pasang surut dengan Bumi. Sisi dekat Bulan diisyarati oleh maria vulkanik hitam(" laut"), yang mengisi ruang antara dataran besar kerak purba yang terang serta kawah tumbukan yang menonjol. 

Sebagian besar cekungan akibat besar serta permukaan kuda terletak di tempat pada akhir periode Imbrian, dekat 3 miliyar tahun yang kemudian. Permukaan bulan relatif non- reflektif, dengan reflektansi cuma sedikit lebih cerah dari aspal aus. Tetapi, sebab mempunyai diameter sudut yang besar, bulan purnama jadi barang langit sangat cerah di langit malam. 

Dimensi Bulan yang nampak nyaris sama dengan Matahari, memungkinkannya buat menutupi Matahari nyaris seluruhnya sepanjang gerhana matahari total.

Baik keunggulan Bulan di langit duniawi serta siklus fasenya yang tertib sudah membagikan rujukan budaya serta pengaruh untuk warga manusia selama sejarah. 

Pengaruh tersebut bisa ditemui dalam bahasa, sistem kalender, seni, serta mitologi. Objek buatan awal yang menggapai Bulan merupakan pesawat luar angkasa tanpa awak Luna 2 kepunyaan Uni Soviet pada tahun 1959; ini diiringi oleh pendaratan lunak awal yang sukses oleh Luna 9 pada tahun 1966. 

Salah satunya misi bulan manusia sampai dikala ini merupakan program Apollo Amerika Serikat, yang mendaratkan 2 belas orang di permukaan antara tahun 1969 serta 1972. Ini serta setelah itu misi tanpa awak batuan bulan kembali yang sudah digunakan buat meningkatkan uraian geologis rinci tentang asal- usul Bulan, struktur internal, serta sejarah berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun