Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Apa Itu Erotomania

25 Maret 2022   22:45 Diperbarui: 25 Maret 2022   22:49 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Apa Itu Erotomania

Erotomania, pula diketahui selaku Sindrom de Clrambault. Ini merupakan keadaan paranoid yang relatif tidak universal yang diisyarati dengan delusi orang tentang orang lain yang tergila- gila dengan mereka. Kendala ini sangat kerap nampak( walaupun tidak eksklusif) pada penderita perempuan yang pemalu, bergantung serta tidak berpengalaman secara intim. 

Objek delusi umumnya pria yang tidak bisa dicapai sebab status sosial ataupun keuangan yang besar, perkawinan ataupun ketidaktertarikan. Objek obsesi pula bisa berbentuk imajiner, almarhum ataupun seorang yang belum sempat ditemui penderita. 

Delusi rujukan universal terjalin, sebab orang erotomania kerap merasa kalau mereka lagi dikirimi pesan dari pengagum rahasia lewat kejadian yang tidak beresiko semacam memandang plat no dari negeri bagian tertentu, namun tidak mempunyai fakta. Biasanya, munculnya erotomania seketika, serta perjalanannya kronis.

Erotomania lebih kerap terjalin pada perempuan, namun laki- laki lebih cenderung menampilkan sikap kekerasan serta semacam penguntit. Indikasi inti dari kendala ini merupakan kalau pengidap mempunyai kepercayaan yang tidak tergoyahkan kalau orang lain diam- diam jatuh cinta dengan mereka. 

Dalam sebagian permasalahan, pengidap bisa jadi yakin sebagian orang sekalian merupakan" pengagum rahasia". Sangat universal, orang mempunyai delusi dicintai oleh orang yang tidak bisa dijangkau yang umumnya seseorang kenalan ataupun seorang yang belum sempat ditemui orang tersebut. 

Pengidapnya bisa jadi pula hadapi tipe delusi lain bertepatan dengan erotomania, semacam delusi rujukan, di mana pengagum yang dialami diam- diam mengkomunikasikan cinta mereka dengan tata cara halus semacam bentuk badan badan, penyusunan benda- benda rumah tangga, warna, plat no pada mobil dari negeri tertentu, serta aksi lain yang nyatanya tidak beresiko( ataupun, bila orang tersebut merupakan figur publik, lewat petunjuk di media). 

Sebagian delusi bisa jadi ekstrim semacam konsepsi, kelahiran, serta penculikan anak yang tidak sempat terdapat. Objek delusi bisa digantikan oleh orang lain dari waktu ke waktu, serta sebagian bisa jadi kronis dalam wujud senantiasa. 

Penolakan merupakan ciri kendala ini sebab penderita tidak menerima realitas kalau objek delusi mereka bisa jadi menikah, tidak terdapat, ataupun tidak tertarik. Pacar hantu bisa jadi pula imajiner ataupun telah wafat.

Erotomania mempunyai 2 wujud: primer serta sekunder. Erotomania primer pula kerap diucap selaku sindrom de Clerambault serta Old Maids Insanity serta itu terdapat sendiri tanpa komorbiditas, mempunyai onset yang seketika serta hasil yang kronis. Wujud sekunder ditemui bersama dengan kendala mental semacam skizofrenia paranoid, kerap kali tercantum delusi kejar, halusinasi, serta ide- ide muluk, serta mempunyai onset yang lebih bertahap. 

Penderita dengan keadaan" senantiasa" lebih parah sakitnya dengan delusi konstan serta kurang responsif terhadap penyembuhan. Orang- orang ini umumnya pemalu, perempuan bergantung yang kerap tidak berpengalaman secara intim. Pada mereka dengan keadaan yang lebih ringan serta kesekian, 

Delusi berusia lebih pendek serta kendala tersebut bisa timbul tanpa ditemukan oleh orang lain sepanjang bertahun- tahun. Sikap bermasalah tercantum aksi semacam menelepon, mengirim pesan serta hadiah, melaksanakan kunjungan rumah tiba- tiba serta sikap menguntit selalu yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun