Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Black Hole atau Lubang Hitam

25 Februari 2022   18:50 Diperbarui: 25 Februari 2022   18:58 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Black Hole | Pinterest/businessinsider.com

Black Hole atau Lubang hitam

Black Hole atau Lubang hitam merupakan daerah ruang- waktu di mana gravitasi begitu kokoh sehingga tidak terdapat--- tidak terdapat partikel ataupun apalagi radiasi elektromagnetik semacam sinar--- yang bisa melarikan diri darinya. Teori relativitas universal memprediksi kalau massa yang lumayan kompak bisa mengganggu ruang- waktu buat membentuk lubang gelap. 

Batasan tidak terdapat jalur keluar diucap cakrawala kejadian. Walaupun mempunyai dampak yang sangat besar pada nasib serta kondisi sesuatu objek yang melintasinya, dia tidak mempunyai fitur yang bisa dideteksi secara lokal bagi relativitas universal. 

Dalam banyak perihal, lubang gelap berperan semacam barang gelap yang sempurna, sebab tidak memantulkan sinar. Tidak hanya itu, teori medan kuantum dalam ruang- waktu melengkung memprediksi kalau cakrawala kejadian memancarkan radiasi Hawking, dengan spektrum yang sama dengan barang gelap dengan temperatur yang berbanding terbalik dengan massanya. Temperatur ini merupakan sepersejuta kelvin buat lubang gelap bintang, sehingga pada dasarnya tidak bisa jadi buat diamati secara langsung.

Objek yang medan gravitasinya sangat kokoh buat dilewati sinar awal kali dipertimbangkan pada abad ke- 18 oleh John Michell serta Pierre- Simon Laplace. Pada tahun 1916, Karl Schwarzschild menciptakan pemecahan modern awal dari relativitas universal yang hendak jadi karakteristik lubang gelap. 

David Finkelstein, pada tahun 1958, awal kali menerbitkan interpretasi" lubang gelap" selaku daerah ruang dari mana tidak terdapat yang dapat melarikan diri. Lubang gelap sudah lama dikira selaku keingintahuan matematis; baru pada tahun 1960- an karya teoretis menampilkan kalau mereka merupakan prediksi universal relativitas universal. 

Temuan bintang neutron oleh Jocelyn Bell Burnell pada tahun 1967 merangsang atensi pada objek kompak yang runtuh secara gravitasi selaku mungkin kenyataan astrofisika. Lubang gelap awal yang dikenal merupakan Cygnus X- 1, diidentifikasi oleh sebagian periset secara independen pada tahun 1971.

Lubang gelap massa bintang tercipta kala bintang masif runtuh di akhir siklus hidupnya. Sehabis lubang gelap tercipta, dia bisa berkembang dengan meresap massa dari sekitarnya. Lubang gelap supermasif jutaan massa matahari( M) bisa tercipta dengan meresap bintang lain serta bergabung dengan lubang gelap yang lain. Terdapat konsensus kalau lubang gelap supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi.

Kedatangan lubang gelap bisa disimpulkan lewat interaksinya dengan modul lain serta dengan radiasi elektromagnetik semacam sinar nampak. 

Modul apa juga yang jatuh ke lubang gelap bisa membentuk piringan akresi eksternal yang dipanaskan oleh gesekan, membentuk quasar, sebagian objek sangat cerah di alam semesta. Bintang yang melalui sangat dekat dengan lubang gelap supermasif bisa tercabik- cabik jadi pita yang bersinar sangat cerah saat sebelum" ditelan". 

Bila bintang lain mengorbit lubang gelap, orbitnya bisa memastikan massa serta posisi lubang gelap. Pengamatan tersebut bisa digunakan buat mengecualikan mungkin alternatif semacam bintang neutron. 

Dengan metode ini, para astronom sudah mengenali banyak kandidat lubang gelap bintang dalam sistem biner serta menetapkan kalau sumber radio yang diketahui selaku Sagitarius A*, di inti galaksi Bima Sakti, berisi lubang gelap supermasif dengan massa dekat 4, 3 juta massa matahari.

Pada 11 Februari 2016, Kerja sama Ilmiah LIGO serta kerja sama Virgo mengumumkan deteksi langsung awal gelombang gravitasi, yang ialah pengamatan awal penggabungan lubang gelap. 

Pada 10 April 2019, foto langsung awal lubang gelap serta sekitarnya diterbitkan, menyusul pengamatan yang dicoba oleh Event Horizon Telescope( EHT) pada tahun 2017 tentang lubang gelap supermasif di pusat galaksi Messier 87. 

Pada tahun 2021, barang terdekat yang dikenal selaku lubang gelap berjarak dekat 1. 500 tahun sinar( 460 parsec)( amati Catatan lubang gelap terdekat). 

Walaupun cuma sebagian lusin lubang gelap yang sudah ditemui sepanjang ini di Bima Sakti, diperkirakan terdapat ratusan juta, sebagian besar soliter serta tidak menimbulkan emisi radiasi. Oleh sebab itu, mereka cuma bisa dideteksi dengan lensa gravitasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun