Mohon tunggu...
Maharani Sukma
Maharani Sukma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Undip: Menjaga Kesehatan Rongga Mulut Menggunakan Obat Kumur dan Pembuatan Hand Sanitizer dengan 100% Bahan Alami

29 Juli 2021   11:16 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:40 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Proses Pengambilan Video Edukasi dan Tutorial Pembuatan Obat Kumur

PATI (29/07) -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro periode 2020/2021 mengusung tema "Pembangunan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG'S)". 

Maharani Sukma (20) dari Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran salah satu mahasiswa KKN Tim II di Desa Bringin, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati telah melaksanakan program kerja KKN yaitu pemberdayaan masyarakat melalui pemberian edukasi mengenai cara pembuatan obat kumur berbahan dasar daun sirih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut (14/07) dan pembuatan hand sanitizer menggunakan bahan dasar alami yaitu daun sirih dan jeruk nipis (20/07).

Kegiatan KKN dilaksanakan secara daring sesuai dengan anjuran Universitas dan pihak desa. Survei dan wawancara telah dilaksanakan sebelum memutuskan program kerja apa yang akan diusung pada KKN tahun ini. 

Program kerja dilaksanakan melalui Whatsapp Group dengan target sasaran ibu-ibu PKK Desa Bringin dengan membagikan link youtube yang telah dibuat dan membuka sesi tanya jawab serta sharing.

Program kerja yang pertama yaitu pembuatan obat kumur berbahan dasar daun sirih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama di masa pandemi seperti saat sekarang ini (14/07). Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang perlu diperhatikan di masa pandemi COVID-19 sekarang ini. 

Hal ini dikarenakan rongga mulut merupakan jalur yang sangat efektif untuk kuman dan bakteri masuk serta berkembang. Apabila gigi dan mulut mengalami masalah kesehatan maka akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kesehatan gigi dan mulut yang baik akan menunjang kondisi kesehatan lain dan membuat tubuh menjadi prima untuk gerakan melawan COVID-19.

Penggunaan obat kumur merupakan hal yang dapat menunjang kesehatan rongga mulut selain menggosok gigi. Obat kumur yang beredar dipasaran memiliki kekurangan diantaranya obat kumur tersebut menggunakan bahan kimia, pemanis buatan, pewarna buatan, pengawet serta beberapa mengandung alkohol.

Daun sirih dipilih sebagai bahan dasar obat kumur alami dikarenakan daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pembasmi kuman serta merupakan komponen yang diperlukan untuk menghambat perkembangan bakteri patogen. Daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik, antioksidan dan fungisida.

Dokpri/Produk Jadi Obat Kumur Daun Sirih
Dokpri/Produk Jadi Obat Kumur Daun Sirih
Program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran  masyarakat di Desa Bringin mengenai kesehatan gigi dan mulut dimasa pandemi COVID-19 dengan penggunaan obat kumur berbahan dasar alami.

 Selain itu, didalam video edukasi memuat cara pengemasan dan pemberian stiker agar dapat menjadi ide berjualan dan meningkatkan pendapatan dimasa sulit seperti saat ini.


Program kerja kedua yaitu pembuatan hand sanitizer menggunakan bahan dasar alami yaitu daun sirih dan jeruk nipis (20/07). Telah diketahui bersama bahwa penyebaran COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang pesat. Hal tersebut mengharuskan masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Dokpri/Peta Zonasi Risiko COVID-19 di Indonesia
Dokpri/Peta Zonasi Risiko COVID-19 di Indonesia
Dokpri/Peta Zonasi Risiko COVID-19 di Indonesia
Dokpri/Peta Zonasi Risiko COVID-19 di Indonesia
Dokpri/Data Zonasi Risiko
Dokpri/Data Zonasi Risiko

Dokpri/Peta Sebaran Kasus Per Provinsi
Dokpri/Peta Sebaran Kasus Per Provinsi

Pada data zonasi risiko yang telah dirilis, Kabupaten Pati menjadi zona risiko sangat tinggi penyebaran COVID-19 (Kemenkes RI). 

Berdasarkan peta sebaran kasus per provinsi yang dirilis oleh covid.19.id Provinsi Jawa Tengah memiliki kasus COVID-19 sebanyak 363.148 (Tanggal Pembaruan Terakhir Data Provinsi dari Kementerian Kesehatan: 2021-07-27 ). Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Pati pada khususnya memperketat protokol kesehatan (5M) yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Mencuci tangan merupakan salah satu 5M yang digencarkan, sayangnya tidak semua sudut tempat menyediakan hal tersebut. Penggunaan hand sanitizer adalah alternatif yang efektif untuk permasalahan ini. 

Penggunaan hand sanitizer berbahan kimia yang dijual dipasaran dapat memberikan efek samping kulit kering dan iritasi untuk beberapa individu. Bahan alami dipilih untuk meminimalisir bahkan menghilangkan efek samping tersebut. Bahan alami yang dapat digunakan yaitu daun sirih dan air perasan jeruk nipis sera air sebagai pelarutnya. Hand sanitizer menggunakan bahan-bahan alami ini bertahan 2 hingga 4 minggu pemakaian.

Dokpri/Proses Pengambilan Video Edukasi dan Tutorial Pembuatan Hand Sanitizer
Dokpri/Proses Pengambilan Video Edukasi dan Tutorial Pembuatan Hand Sanitizer
Daun sirih dipilih karena didalam ekstraknya mengandung minyak atsiri yang bersifat membunuh kuman serta dapat menghambat pertumbuhan patogen yang berbahaya. Selain itu, daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik, antioksidan dan fungsisida.

 Daun sirih mudah teroksidasi maka diperlukan air perasan jeruk nipis untuk mengurangi oksidasi tersebut. Jeruk nipis memiliki sifat antioksidan dan juga antibakteri.

Dokpri/Produk Jadi Hand Sanitizer Bahan Alami
Dokpri/Produk Jadi Hand Sanitizer Bahan Alami

Pelaksanaan program kerja ini diharapkan agar masyarakat selalu waspada dan menjalankan protokol kesehatan. Tidak ada alasan lagi untuk masyarakat tidak membersihkan tangan apabila di tempat tersebut tidak ada akses untuk cuci tangan, karena hand sanitizer ini tidak memakan tempat dan mudah dibawa kemanapun.


Penulis : Maharani Sukma (Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran)

Editor : Lusi Nur Ardhiani, S. Psi., M. Psi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun