Mohon tunggu...
maharani Safira
maharani Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi di Universitas Pembangunan Jaya

Saya memiliki hobi menonton film maupun drama bergenre romance, forensic science crime, dan komedi. Saya senang menggambar. Jikalau saya bosan saya selalu menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewasa, Apakah Seseram yang Dibayangkan?

20 Desember 2023   09:32 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati kehidupan dewasa (Sumber : https://unsplash.com/photos/three-men-and-one-woman-laughing-during-daytime-e3OUQGT9bWU)

"I wish I knew then, what I know now" -- Katy Perry

Pernahkan sewaktu kamu kecil berpikir bahwa menjadi dewasa itu menyenangkan? Kamu ingin waktu berjalan dengan cepat agar kamu menjadi dewasa sesegera mungkin. Kamu berpikir saat sudah dewasa akan penuh dengan kebebasan. Bebas pergi ke mana saja, bebas dari larangan orang tua, dan bebas melakukan semua kemauanmu. Tidak ada lagi aturan-aturan yang mengikatmu. Itulah yang ada di pikiranmu setiap kali kamu melamun. Namun, kenyataannya dunia orang dewasa tidak selalu seperti itu.

Saya pernah berpikir seperti itu pada saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pikiran seperti itu muncul saat saya melamun di depan kelas memperhatikan yang ada disekeliling pada saat itu. Saya berpikir saat saya dewasa saya tidak perlu mengerjakan soal matematika yang menyusahkan, tidak perlu bertengkar dengan Ibu setiap hari  karena saya tidak ingin untuk tidur siang. Namun, ketika saya beranjak dewasa saya menyadari bahwa menjadi dewasa itu tidak semudah itu.  Hal ini bukan hanya saya yang mengalami. Ternyata juga banyak dialami oleh teman dan orang di luar sana.

Dr. John Gottman, ahli psikologi pernikahan dan keluarga mengatakan bahwa menjadi dewasa tidak selalu menyenangkan. Ada banyak tanggung jawab yang harus kita penuhi, dan terkadang kita merasa tertekan. Namun, menjadi dewasa juga berarti memiliki kebebasan untuk membuat pilihan kita sendiri dan menentukan jalan hidup kita. Saya setuju dengan pernyataan tersebut bahwa menjadi dewasa tidak selalu menyenangkan. Ada banyak tanggung jawab yang harus kita penuhi, seperti bekerja, membayar tagihan, mengurus diri sendiri, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Tanggung jawab-tanggung jawab ini bisa menjadi berat dan melelahkan, dan terkadang membuat tertekan. Akibatnya banyak orang yang mengalami stres, depresi, dan yang lebih parah ialah mengakhiri nyawanya sendiri.

Manusia dewasa adalah individu yang telah mencapai tahap kedewasaan dalam perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Dewasa di sini bukan hanya tentang usia, melainkan dengan mampu memenuhi tanggung jawabnya dalam kehidupan sehari-hari. Memenuhi tanggung jawab sebagai individu dewasa dan sudah menjadi aspek dalam kehidupan. Pertama, seorang dewasa perlu mengenali dan mengelola tanggung jawab pribadinya, termasuk kesehatan, keuangan, dan pemenuhan kebutuhan dasar. Kedua, aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang terdapat di masyarakat, termasuk keterlibatan dan memahami isu-isu yang memengaruhi komunitas. Selain itu, tanggung jawab terhadap hubungan interpersonal, baik itu keluarga, teman, ataupun rekan kerja juga sangatlah penting.


Apakah saat dewasa itu kita hanya terus bekerja? Menurut saya bekerja merupakan salah satu tanggung jawab yang harus kita lakukan saat dewasa nanti. Melalui pekerjaan, seseorang memiliki kesempatan untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapatkan pada saat kuliah. Saat ini saya sebagai seorang mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab, menghadapi tantangan dengan sikap positif, dan membangun visi jangka panjang untuk masa depan. Bagi kalian yang saat ini sedang duduk di bangku kuliah manfaatkanlah dengan sebaik mungkin. Jelajahilah apa yang belum atau bahkan tidak terfikirkan sebelumnya.

"Slow down, you crazy child. You're so ambitious for a juvenile. But then if you're so smart, then tell me. Why are you still so afraid, mmm?", tulis Billy Joe dalam sebuah lagunya yang berjudul Vienna yang dirilis pada tahun 1977. Menjadi dewasa tidak seseram yang terdapat dalam bayangan kita. Asalkan kamu menikmati segala hal yang ada proses menuju dewasa tidak akan terasa sulit. Banyak tekanan dam mencapai tujuan dapat membakar semangat dan kebahagiaan pribadi. Semua itu tergantung dengan caramu menikmati nya. Untuk menikmati proses dewasa ini aku memiliki cara.

Pertama, Fokus pada hal-hal positif tentang menjadi dewasa. Banyak orang yang merasa takut atau cemas tentang menjadi dewasa. Mereka mungkin berpikir bahwa menjadi dewasa berarti kehilangan masa kecil mereka, harus bertanggung jawab atas segalanya, dan tidak lagi bisa bersenang-senang. Pikiran-pikiran negatif tentang menjadi dewasa ini dapat membuat orang merasa tidak siap untuk menghadapi tantangan masa dewasa. Jika kamu merasa demikian, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengubah pikiran kamu tentang menjadi dewasa dan mulai menjalani masa dewasa kamu dengan lebih positif.


"Growing up is the process of turning one's wishes into reality." Kutipan dari Albert Einstein, seorang fisikawan teoretis Jerman-Amerika yang dianggap sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di abad ke-20.

Agar kamu dapat fokus pada hal-hal positif, cobalah untuk tidak mendengarkan apa kata orang yang negatif tentang dewasa. Misalnya, waktu otakmu berpikir hal-hal negatif kamu harus mengabaikan itu dan kamu sibukkan dengan kegiatan yang dapat mengembangkan skill mu itu. Pikiran negatif mu terjadi karena kamu terlalu overthingking, yaitu kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan atau terlalu fokus pada hal-hal negatif. Abaikan saja dan melangkahlah ke depan. Hidup ini bukan hanya seputar dirimu dan jangan takut dengan apa perkataan mereka.

Kedua, Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Menuju dewasa merupakan waktu di mana kita diberi peluang untuk menjelajahi dunia dengan lebih bebas. Oleh karena itu, jangan takut untuk mencoba hal-hal baru selama perjalanan ini. Keluarlah dari zona nyaman yang sering kali membuat kita terpenjara. Terkadang, keberanian untuk mencoba sesuatu yang belum pernah kita lakukan dapat membuka peluang baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh kita.

Dalam interview nya dengan Cak Lontong di youtube Tokopedia. Najwa Shihab mengatakan bahwa hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan dan untuk memulai hal yang baru, mencoba sesuatu yang lain kadang kita harus berani mempertaruhkan apa yang kita punya. Saya setuju dengan apa yang Najwa Shihab katakan. Sampai kapan pun jikalau kita tidak keluar dari zona nyaman kita dan mencoba hal-hal baru kita tidak akan pernah mengetahui apa hasilnya. Hasilnya tidak selalu hal buruk tetapi bisa saja hasilnya hal yang baik untuk kita.

Ilustrasi membangun hubungan yang sehat (Sumber : https://unsplash.com/photos/people-holding-shoulders-sitting-on-wall-Cecb0_8Hx-o)
Ilustrasi membangun hubungan yang sehat (Sumber : https://unsplash.com/photos/people-holding-shoulders-sitting-on-wall-Cecb0_8Hx-o)
Ketiga, Bangun hubungan yang sehat. Bangun hubungan yang sehat saat menuju dewasa sangat penting untuk mendukung perkembangan pribadi dan kesehatan emosional. Selama masa dewasa, kualitas hubungan social dapat memainkan peran kunci dalam memberikan dukungan, pemahaman, dan koneksi dengan orang lain. Hal tersebut melibatkan kemampuan untuk membangun dan memelihara ikatan yang dalam dengan pihak keluarga, teman, dan rekan. Komunikasi yang baik dan saling mendukung menjadi landasan hubungan yang sehat.

Mendengarkan dengan penuh perhatian, menghormati perbedaan, dan berbagi pengalaman, individu dapat membentuk hubungan yang memberikan dukungan emosional, sosial, dan professional saat kita berjalan melalui berbagai fase perkembangan dan tantanggan kehidupan dewasa. "Hubungan yang sehat adalah hubungan yang membuat kita tumbuh dan berkembang." Kutipan dari Maya Angelou  dalam bukunya yang berjudul "Latter to My Daughter" pada tahun 2013. Saya setuju dengan kutipan tersebut. Apabila dalam proses pendewasaan kita tidak memiliki hubungan yang sehat maka sebelum kita mencapai dewasa pastinya kita akan stres karena mental yang hancur akibat dari hubungan yang tidah sehat.

Ilustrasi menikmati kehidupan dewasa (Sumber : https://unsplash.com/photos/three-men-and-one-woman-laughing-during-daytime-e3OUQGT9bWU)
Ilustrasi menikmati kehidupan dewasa (Sumber : https://unsplash.com/photos/three-men-and-one-woman-laughing-during-daytime-e3OUQGT9bWU)
Dewasa mungkin tidak selalu sesederhana yang dibayangkan saat masih kecil. Proses ini membawa berbagai tanggung jawab, tantangan, dan keputusan yang perlu diambil. Namun, dengan sikap positif, keterbukaan terhadap perubahan, dan kesiapan untuk tumbuh dan belajar, seseorang dapat menemukan kebahagiaan dan makna dalam perjalanan dewasa. Menyadari bahwa proses ini melibatkan perubahan, tantangan, dan pertumbuhan adalah langkah pertama untuk benar-benar menikmati dan merayakan perjalanan menjadi dewasa. Meskipun ada tantangan, menjadi dewasa memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan kehidupan yang bermakna. Dengan sikap positif, keterbukaan terhadap perubahan, dan penghargaan terhadap hubungan yang sehat, proses dewasa dapat menjadi perjalanan yang penuh makna dan memuaskan.

Maharani Safira Putri
Akuntansi A, Universitas Pembangunan Jaya, Angkatan 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun