Mohon tunggu...
Travel Story

Rumah Makan Inggil Hadir Lestarikan Budaya Lokal Malang

21 Maret 2017   09:52 Diperbarui: 21 Maret 2017   18:01 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang menjadi salah satu kota sasaran untuk mendirikan usaha atau bisnis, terutama usaha kuliner. Tak heran jika kita melihat banyak sekali rumah makan atau café di Kota Malang ini. Hal ini juga disebabkan Malang didatangi oleh mahasiswa rantau dari berbagai daerah di Indonesia sehingga membuka peluang untuk usaha. Salah satu rumah makan atau restoran di Malang, yaitu Rumah Makan Inggil yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 4 cukup menarik perhatian citizen Malang. Uniknya, bukan hanya sekedar restoran yang menyajikan makanan, rumah makan ini juga hadirkan museum malang tempo dulu didalamnya sebagai desain interior atau dekorasi.

Melihat perkembangan zaman sekarang ini, tanpa kita sadari, budaya yang kita miliki mulai luntur dan hilang lambat laun. Namun disatu sisi masih ada beberapa hal yang mencoba mengingatkan kita kepada budaya budaya yang kita miliki, terutama budaya lokal daerah. Saat masuk ke Inggil Museum Resto akan terasa seperti dibawa ke zaman dulu ditambah dengan suasana vintage yang dihadirkan. Anda akan disambut oleh alunan musik gamelan lalu melihat beberapa kesenian khas malang, yaitu topeng Malangan yang terpajang rapi dan beberapa foto dan poster Kota Malang tempo dulu, serta aksesoris dan furniture klasik tempo dulu. Selain dapat melihat budaya Malang, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni gamelan. Pelayan restoran pun memiliki konsep pakaian kebaya atau khas Jawa sehingga suasana Inggil Museum Resto ini benar benar membuat kita semakin menikmati panorama Malang tempo doeloe. Menu makanan yang disajikan tak kalah menarik minat. Restoran ini menyediakan makanan tradisional andalan, salah satunya adala pecel terong, sate komoh dan rawon buntut yang harganya juga terjangkau namun nikmat dirasa lidah.

Hadirnya Rumah Makan Museum Inggil ini dikatakan dapat membantu melestarikan budaya lokal Kota Malang yang mungkin hampir langka. Beberapa rumah makan lain mungkin hadir dengan konsep mewah dan modern yang lebih menarik pengunjung namun Inggil Resto memiliki cara lain dalam memilih konsep desain rumah makan mereka, terlebih sang pemilik yang memang suka mengkoleksi foto atau barang antik. Hadirnya rumah makan ini juga menjadi gagasan berdirinya Museum Malang Tempo Doeloe tahun 1997 yang akhirnya berletak bersebelahan dengan Inggil Museum Resto.

Ditulis oleh :

Maharani Oktavia, Monica Angel dan Jonathan Perdana

Sumber Foto :

Dewirieka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun