Jerami padi, yang biasanya dianggap sebagai limbah pertanian, dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang efisien dan ekonomis, terutama untuk lembu (sapi).Â
Dalam dunia peternakan, tantangan utama yang dihadapi oleh peternak adalah memastikan ketersediaan pakan yang berkualitas tinggi dan berbiaya rendah sepanjang tahun.Menggunakan jerami padi sebagai pakan membantu mengurangi limbah pertanian, mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Namun, meskipun memiliki beberapa keunggulan, jerami padi mentah memiliki kandungan nutrisi yang relatif rendah dan serat kasar yang sulit dicerna oleh lembu.
Oleh karena itu, diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai gizinya. Artikel ini akan membahas cara mengolah jerami padi menjadi pakan lembu yang berkualitas tinggi melalui metode fermentasi.
Fermentasi Jerami Padi
Fermentasi adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri dan jamur memecah bahan organik dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen), menghasilkan pakan yang lebih mudah dicerna dan lebih kaya nutrisi. Proses fermentasi tidak hanya meningkatkan kandungan nutrisi tetapi juga membuat pakan lebih disukai bagi ternak. Langkah-langkah Fermentasi:
Siapkan jerami padi yang telah dipotong-potong menjadi ukuran sekitar 10-15 cm.
Campurkan probiotik (seperti EM4) dengan molase atau gula tebu dan air dalam perbandingan tertentu.
Semprotkan larutan probiotik ke seluruh bagian jerami secara merata.Â
Tumpuk jerami yang telah dicampur larutan probiotik di tempat yang bersih dan padatkan.Â
Setelah difermentasi, biarkan jerami dalam kondisi tertutup selama dua hingga tiga minggu.Â
Setelah proses fermentasi selesai, jerami padi fermentasi siap digunakan sebagai pakan lembu.
Fermentasi Jerami dengan Hijauan
Potong jerami padi dan hijauan menjadi potongan kecil (sekitar 10-15 cm) untuk memudahkan proses fermentasi.
Campurkan 2,5 kg probiotik dengan 10 kg molase atau gula tebu dalam 500 liter air. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
Sebarkan jerami padi di tempat yang bersih dan rata. Tambahkan hijauan di atas jerami padi.
Kemudian semprot larutan probiotik, aduk semua bahan dengan alat pengaduk hingga semua bagian terkena larutan.
Bentuk tumpukan jerami padi dan hijauan yang telah dicampur di tempat terbuka. Pastikan tumpukan padat dan rapi untuk mengurangi jumlah udara yang terjebak di dalamnya.
Tutup tumpukan pakan fermentasi dengan tarpal.Â
Gunakan batu atau karung pasir untuk menahan tepi terpal agar tetap tertutup dan tidak terbuka oleh angin.
Biarkan tumpukan jerami dan hijauan berfermentasi di tempat yang sejuk dan kering selama 2-3 minggu.
Keunggulan Pakan Jerami yang Diolah
1. Proses amoniasi dan fermentasi meningkatkan kandungan protein dan energi dalam jerami, menjadikannya pakan yang lebih bergizi bagi ternak
2. Kedua metode ini membantu memecah serat kasar dalam jerami, menjadikannya lebih mudah dicerna oleh lembu. Ini berarti lebih banyak nutrisi yang dapat diserap oleh ternak, meningkatkan efisiensi pakan.
3.Pakan yang telah melalui proses fermentasi biasanya lebih disukai oleh lembu karena tekstur dan rasanya yang lebih baik.
4.Jerami yang telah difermentasi atau diamoniasi dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami penurunan kualitas yang signifikan, memudahkan peternak untuk menyediakan pakan sepanjang tahun dan harga jerami yang relatif murah.
Kesimpulan
Menggunakan jerami padi sebagai pakan lembu adalah solusi yang praktis dan ekonomis untuk mengatasi tantangan ketersediaan pakan ternak. Melalui proses amoniasi dan fermentasi, nilai gizi dan kecernaan jerami padi dapat ditingkatkan, memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan dan kesehatan ternak.Â
Dengan memanfaatkan limbah pertanian ini, peternak dapat mengurangi biaya pakan dan mendukung praktik peternakan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Semoga artikel ini membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H