Jerami padi merupakan limbah pertanian yang melimpah, terutama di negara-negara dengan industri pertanian yang berkembang pesat seperti Indonesia. Setelah proses panen padi, jerami sering kali dianggap sebagai produk sampingan yang tidak memiliki nilai bisnis yang tinggi.
Penggunaan jerami sebagai pakan ternak memiliki sejarah panjang dalam praktik pertanian tradisional, tetapi jerami kering sendiri memiliki beberapa keterbatasan, seperti rendahnya kandungan nutrisi dan daya cernanya. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam pertanian, para peternak mencari cara untuk mengoptimalkan penggunaan jerami sebagai pakan ternak.
Salah satu metode yang bagus dan menarik adalah melalui proses fermentasi. Fermentasi jerami kering dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada pakan jerami padi, terutama protein, dan membuatnya lebih mudah dicerna oleh sapi. Proses ini juga membantu mengawetkan jerami sehingga bisa disimpan lebih lama dan digunakan selama musim kering atau saat hijauan segar sulit didapatkan.
apa itu pakan sapi dari jerami kering
Pakan sapi dari jerami kering adalah cara buat pakan sapi dari jerami kering atau pakan yang terbuat dari sisa tanaman padi atau serealia lainnya setelah proses panen. Jerami kering ini diolah sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, khususnya untuk sapi. Pada umunya, jerami kering memiliki kandungan nutrisi yang rendah dan daya cerna yang kurang baik. Namun, dengan teknik pengolahan seperti fermentasi, nilai gizi dan kecernaan jerami kering bisa ditingkatkan.
Proses Pengolahan Jerami Kering Menjadi Pakan Sapi
1. Potong-potong jerami kering. Potongkan menjadi potongan kecil agar lebih mudah diolah dan dicerna oleh sapi bila perlu cacah jerami menggunakan mesin pencacah sehingga menghemat waktu persiapan jerami padi.
2. Untuk meningkatkan kandungan nitrogen dan protein, jerami kering bisa dicampur dengan urea dan molase. Urea menyediakan nitrogen yang diperlukan untuk pembentukan protein, sementara molase menyediakan sumber energi bagi mikroorganisme fermentasi.
3. Kemudian, Jerami yang telah dicampur urea dan molase disimpan dalam wadah kedap udara selama beberapa minggu. Proses ini melibatkan aktivitas mikroorganisme yang memecah serat kasar dan meningkatkan kandungan nutrisi jerami.
Pemberiaan Pakan Fermentasi jerami Kering
Jika kali pertama untuk sapi mengonsumsi jerami pakan fermentasi, lakukan penyesuaian secara bertahap untuk menghindari stres atau masalah pencernaan. Mulailah dengan memberikan sedikit pakan fermentasi bersamaan dengan pakan biasa seperti tambahan pakan hijauan, lalu tingkatkan jumlahnya secara bertahap selama beberapa hari kedepan.
Sapi biasanya membutuhkan sekitar 2-3% dari berat badan mereka dalam bentuk bahan kering setiap hari. Sesuaikan jumlah pakan fermentasi dengan kebutuhan nutrisi harian sapi. Untuk sapi dewasa dengan berat sekitar 500 kg, ini berarti sekitar 10-15 kg bahan kering per hari. Berikan pakan fermentasi jerami kering bersamaan dengan tersedianya air.
Pemberiaan pakan fermentasi jerami kering dapat dilakukan 2x dalam sehari. Perhatikan respon sapi terhadap pakan fermentasi. Apabila sapi tampak lahap dan kondisi tubuhnya baik, lanjutkan pemberian pakan fermentasi. Jika ada tanda-tanda ketidaknyamanan pencernaan atau penurunan kondisi tubuh, konsultasikan dengan dokter hewan untuk penyesuaian yang diperlukan.
Kesimpulan
Perlu untuk meyediakan pakan yang berkualiatas sekaligus juga menjaga daya tahan tubuh sapi untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Pembuatan pakan fermentasi jerami kering dapat membantu peternak dalam menyediakan pakan dalam jumlah yang bayak. Dengan menguras bayak tenaga dalam sekali proses pembuatan pakan namun terbayarkan dengan persediaan pakan yang banyak. Semoga artikel ini dapat membantu Peternakan anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H