Mohon tunggu...
Maharani DelphineDwi
Maharani DelphineDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Let me live, love, and say it well in good sentences.

Welcome to this small page of mine. enjoy what you can, while you can.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Scientific Journal Review: The Phenomenon of 'Hikikomori' (Social Withdrawal), and The Sociocultural Situation in Japan Today

3 Juni 2022   17:33 Diperbarui: 3 Juni 2022   17:43 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Judul Jurnal : Journal of Psychopathology

2. Judul Artikel Penelitian : The Phenomenon of 'Hikikomori' (Social Withdrawal), and The Socio-cultural situation in Japan Today

3. Penulis : M. Suwa & K. Suzuki

4. Volume, Tahun, Halaman : Volume 19, Tahun 2013, Halaman 191-198

5. Fenomena penelitian : Hikikomori, Penarikan diri dari kehidupan sosial, Social Withdrawal

6. Latar Belakang : 

Pada masyarakat Jepang saat ini, dipercaya terdapat satu juta individu dewasa awal yang menolak untuk bekerja dan menghindari kontak sosial. Fenomena ini disebut sebagai 'Hikikomori' atau social withdrawal, dan fenomena ini telah menjadi masalah sosio-psikologis yang serius di seluruh negara Jepang. 

Meskipun begitu, fenomena ini tidak banyak mempertimbangkan aspek psikopatologis, dan tidak ada diskusi mendetail terkait diagnosa resmi dari fenomena ini. Penelitian ini akan menginvestigasi fenomena ini dari sisi psikologis dengan memperkenalkan konsep dari hikikomori primer dan memeriksa hubungannya dalam perubahan terkini di masyarakat Jepang.

Hikikomori (social withdrawal) mengacu pada perilaku dimana individu remaja dan dewasa awal menolak untuk melakukan kontak dengan masyarakat dan menarik diri dari segala aktivitas sosial. Istilah hikikomori digunakan untuk mendeskripsikan fenomena dan seseorang yang mengidap masalah ini

7. Tujuan penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena sosial hikikomori dari persepsi psikiatri dan psikopatologi

8. Metode Penelitian :

Penelitian ini meninjau beberapa studi yang terfokus pada epidomologi dan psikopatologi dari hikikomori. peneliti merupakan psikiater yang telah menangani beberapa kasus hikikomori dalam terapi individual dan kelompok. 

Berdasarkan kasus-kasus tersebut maka peneliti menyajikan kasus hikikomori primer dan mengidentifikasi fitur psikologisnya. Aspek sosio-kultural juga akan ditinjau dalam penelitian ini. Peneliti juga melakukan observasi dari pengalaman klinis langsungnya dan didukung oleh laporan psikiatri dan sosiologis dari kasus hikikomori.

9. Populasi & Sampel :

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan sampe individu yang melakukan hikikomori yang ditangani oleh peneliti serta laporan dan studi psiko-sosial lainnya. Dan populasi dari penelitian ini adalah warga Jepang yang melakukan hikikomori

10. Hasil Penelitian :

Peneliti melakukan identifikasi fitur psikologis dari hikikomori atau hikikomori tanpa gangguan mental yang terlihat. Dan peneliti menjabarkan beberapa fitur psikologis yang sering ditemukan dalam individu hikikomori :

  • Menunjukkan kecenderungan untuk menghindari situasi atau kegiatan kompetetif
  • Menghargai gambaran ideal diri berdasarkan ekspektasi orang lain
  • Tidak mampu membuat awalan yang baru dari situasi yang sedang dihadapi
  • Memiliki orangtua yang secara terus menerus menginvestasikan ide ideal dari anaknya.

Peneliti menegaskan bahwa hikikomori primer merupakan manifestasi baru dari konflik yang sering terjadi pada pemuda/i Jepang.

Peneliti mengambil 3 sudut utama yang sekiranya menjadi contributor dari fenomena ini:

  • Perubahan dari pola sosio-kultural
  • Perubahan dalam komunikasi
  • Perubahan dalam sistem tenaga kerja

Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa fenomena hikikomori, yang muncul di Jepang pada 1990an, merupakan tanda prtama dari permasalahan dan gangguan yang lebih besar pada masyarakat masa kini secara umum.

11. Kelebihan :

Penelitian ini telah mampu memberikan sudut pandang serta penjelasan kasus dari fenomena hikikomori dari sudut pandang yang personal dan mendalam. Hal ini menjadikan pembaca penelitian ini mampu memiliki pemahaman yang tidak dangkal, melainkan pemahaman yang dapat menggugah dan menimbulkan empati atas fenomena ini dan bagaimana seseorang bisa terjerumus dalam pola hidup hikikomori ini.

Peneliti juga menjabarkan dengan sangat detail perkembangan dari fenomena ini, sehingga menjadikan pembaca yang bukan warga Jepang atau tidak familiar dengan budaya dan isu Jepang memiliki pengetahuan dan pemahaman akan asal-muasal dari fenomena ini. Hal tersebut sangat mencerminkan esensi serta memfasilitasi psikologi lintas budaya.

12. Kekurangan :

Penelitian ini mungkin dapat menjabarkan bagaimana upaya untuk mencegah dan menangani hikikomori. memang sudah teridentifikasi fitur psikologisnya namun masih dalam cakupan menjelaskan dan menjabarkan, bukan bersifat solutif atau pemecahan masalah. Dengan dijabarkannya hal tersebut maka penelitian ini akan dapat berkontribusi dalam penanganan kasus hikikomori dengan jangkauan yang lebih besar dan hasil yang lebih berjangka Panjang.

13. Tanggapan :

Jurnal ini telah membantu saya memperoleh pemahaman yang mendetail serta mendalam mengenai fenomena hikikomori. harapannya dengan ilmu yang diperoleh, saya akan mampu mengenali apabila fenomena ini mulai muncul dan berkembang di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun