Mohon tunggu...
maharani_channel
maharani_channel Mohon Tunggu... Mahasiswa - baker

Hobi melukis dan memasak, suka dengan hal baru dan unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunuh Diri Apakah Menjadi Sebuah Solusi

26 Oktober 2023   09:00 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:39 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi depresi yang dialami juga dapat menimbulkan rasa ketidakberdayaan. Pada masa remaja hubungan orang tua dan anak berubah dari perlindungan-ketergantungan ke hubungan saling menyayangi dan persamaan hak, namun sering terjadi kekacauan dan kebingungan selama proses pencapaian kemandirian. Sering terjadi tentangan terhadap kendali orang tua dan konflik hadir hampir dalam semua situasi dan masalah. Oleh karena itu meskipun tidak terjadi disfungsi keluarga namun konflik remaja dan keluarga dapat timbul dalam setiap kondisi dan masalah sehingga menimbulkan ide bunuh diri.

Jadi apakah karena depresi, tekanan dan sebagainya harus diakhiri dengan bunuh diri? Apakah itu menjadi sebuah solusi terakhir yang menyelesaikan semua masalah? Tentu tidak, bunuh diri hanya akan menambah dan menimbulkan masalah yang baru, bahkan dampaknya bukan hanya kepada orang terdekat saja melainkan bisa menyebar dan menjadi pemicu stress bagi orang-orang yang mungkin sedang berada pada posisi sebelum seorang korban melakukan bunuh diri, seperti depresi dan gangguan psikologi. Alangkah baiknya kita bisa berpikir lebih dewasa dan menenangkan diri sebelum mengambil sebuah keputusan, jika tidak memungkinkan untuk memendam masalah sendiri usahakan kita mempunyai seorang yang bisa mendengarkan cerita dan hal-hal yang kita alami.

Kesimpulan

Bunuh diri menjadi trend akhir-akhir ini, banyak mahasiswa yang merasa mereka tidak layak untuk hidup lagi dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan bunuh diri, diantaranya karena depresi, masalah orang tua dan ekonomi. Namun bunuh diri bukanlah sebuah solusi, melainkan malah menambah masalah baru bagi mereka yang ada disekitar kita. Hendaknya sebelum bertindak kita harus berpikir matang-matang terhadap akibat apa yang ditimbulkan dari perbuatan yang kita lakukan.

Daftar Pustaka

WHO. (2022). Mental Health. Quality of suicide mortality data Website : http://www.who.int/mental_health/pr evention/suicide/wspd/en/

Stuart, W. G. (2015). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Vol 1&2. Singapore : Elsevier

Low, N.L.P, Dugas,E,. O’Loughlin, E. Roudriges, D., Contreras,G., Calton, M. (2015). Common Stressfull Live Events and Difficulity are Associated with Mental Health Symptoms and Subtance Uce in Young Adolescent. BMC Psyciatric

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun