Mohon tunggu...
Maharani
Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pecinta hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Daerah dan Kebudayaan Desa Polowijen, Malang

21 Desember 2023   10:08 Diperbarui: 21 Desember 2023   10:36 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://timesindonesia.co.id/foto/1230/belajar-topeng-malangan-di-kampung-budaya-polowijen

Dalam pariwisata, daya tarik wisata sangatlah penting sebab hal itu lah yang nantinya akan menarik minat wisatawan untuk datang ke sebuah tempat wisata. Dari sejumlah definisi mengenai daya tarik wisata dapat dipahami bahwa daya tarik wisata pada dasarnya berupa segala sesuatu yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Penjabaran tentang jenis-jenis daya tarik wisata tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 -- 2025.  Adapun beberapa potensi daya tarik wisata yaitu tradisi setempat, sistem mata pencaharian, kuliner, festival budaya, perkampungan/permukiman tradisional. 

"Tradisi setempat" sendiri merujuk pada praktik-praktik, kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, atau kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu kelompok atau masyarakat. Tradisi dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti upacara adat, perayaan, ritus keagamaan, tata cara, seni, dan cara hidup. Aspek kunci dari tradisi adalah kelangsungan dan pewarisan. Tradisi bertindak sebagai penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan suatu kelompok masyarakat.

Tradisi seringkali memiliki nilai simbolis dan emosional yang mendalam bagi mereka yang mempraktekkannya. Penting untuk dicatat bahwa tradisi tidak bersifat statis; mereka dapat mengalami perubahan seiring waktu, terutama dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Beberapa tradisi dapat tetap tidak berubah selama berabad-abad, sementara yang lain mungkin mengalami modifikasi atau bahkan menghilang seiring perubahan zaman.

"Festival Budaya" adalah suatu acara atau perayaan yang menampilkan dan mempromosikan keanekaragaman budaya. Festival ini dapat mencakup berbagai aspek budaya, seperti seni pertunjukan, musik, tarian, kuliner, kerajinan, dan tradisi lokal. Terdapat juga "Perkampungan atau pemukiman tradisional" merujuk pada suatu bentuk pemukiman manusia yang mempertahankan warisan budaya, arsitektur, dan gaya hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Permukiman tradisional seringkali memiliki ciri-ciri yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan cara hidup masyarakat yang mendiaminya.

Desa Polowijen merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Seperti hal nya Desa wisata pada umumnya, Desa Wisata Polowijen juga memiliki tradisi, ciri khas, dan kebudayaan tersendiri. 

https://kotamalang.memontum.com/semarakkan-ramadan-kampung-budaya-polowijen-kota-malang-lakukan-tradisi-megengan-dan-nyadran
https://kotamalang.memontum.com/semarakkan-ramadan-kampung-budaya-polowijen-kota-malang-lakukan-tradisi-megengan-dan-nyadran

Tradisi Megengan Mapag Wulan Siam

Desa Wisata Polowijen memiliki tradisi yang unik, tradisi tersebut yaitu Tradisi Megengan Mapag Wulan Siam. Tujuan dilakukannya Megengan Mapag Wulan Siam ini agar mendapatkan berkah rahmat dan ampunan pada saat menjalankan puasa Ramadhan. Megengan berasal dari bahasa jawa, yaitu megeng yang artinya menahan diri. Menurut Ki Demang, megengan sendiri merupakan hasil akulturasi dari budaya lokal dan budaya Islam. Megengan ini berupa mengajarkan doa-doa Jawa dilengkapi sesaji cok bakal, bubur putih merah, bubur palang, sego golong, dan apem curcum dan serta pisang sebagai hidangan khas Megengan. Terdapat filosofis sesajen apem dan pisang yang dihidangkan yaitu ungkapan saling memaafkan antar sesama dalam rangka penyucian diri.

https://serikatnews.com/
https://serikatnews.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun