Mohon tunggu...
Maharani Putri
Maharani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

Saya seorang mahasiswa Sastra Indonesia yang masih belajar dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh K-Pop pada Remaja Masa Kini

10 Januari 2024   21:42 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:34 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa sekarang ini, budaya Korea, terutama Korea Selatan sedang sangat berpengaruh kuat terhadap aspek perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya remaja. Banyaknya budaya seperti seni musik, makanan, fashion dan lain sebagainya. Contoh dekatnya adalah remaja yang sangat menggilai K-Pop. K-Pop sendiri adalah musik yang berasal dari Korea paling banyak dikenal dengan musik bergenre pop. Biasanya Korean Pop atau K-Pop ini didominasi oleh girlgroup atau boygroup yang merupakan sekumpulan perempuan atau laki-laki yang berada di bawah suatu naungan manajemen atau agensi.

Banyak yang memandang sisi negatif dari menyukai K-Pop, tetapi tentu saja pandangan dari K-Popers atau orang yang menyukai K-Pop akan berbeda. Rasa senang yang timbul karena mengidolakan seorang idol K-Pop membuat beberapa orang merasa mentalnya terobati dengan itu. Selain itu, tentu saja ada beberapa fans yang bijak sehingga bisa juga menimbulkan dampak baik baginya. Seperti seorang penulis yang menjadi K-Popers dan dia terinspirasi oleh idolnya, lalu terciptalah sebuah karya, baik berupa novel atau yang lainnya. Dampak positif lainnya yang dirasakan oleh seorang K-Popers adalah cepat mendapat banyak teman dari hobi yang sama, menambah penguasaan bahasa asing karena tentu saja sebagai seorang fans pasti ingin berinteraksi dengan idolanya tanpa halangan, dan beberapa dampak positif lainnya.

Di balik beberapa dampak positif, tentu terselip pula dampak negatifnya. Yang terasa bagi beberapa orang yaitu timbulnya rasa malas karean terlalu berleha-leha menikmati tontonannya. Timbulnya sifat boros karena selalu membeli barang yang berhubungan idolanya. Sifat obsesif yang berlebihan sehingga melakukan berbagai cara agar dapat bertemu dengan idolanya dan selalu menghalalkan segala cara. Kesimpulannya, memiliki hobi tidak masalah, tidak masalah pula ingin melakukan apapun. Namun pastikan hal yang dilakukan sudah sesuai dengan takarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun